Demam berdarah Dengue adalah infeksi penyakit yang disebabkan oleh transmisi
virus Dengue dan ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti ke manusia. Indonesia
menjadi salah satu negara dengan kasus demam berdarah terbanyak di Asia
Tenggara. Oleh karena itu, penyebaran demam berdarah harus dikendalikan untuk
menekan bertambahnya kasus. Strategi pengendalian yang ditinjau pada Tugas
Akhir ini adalah penyuluhan pencegahan Demam Berdarah Dengue dan vaksinasi.
Penelitian ini mengonstruksi model matematika penyebaran Demam Berdarah
Dengue dengan meninjau pengaruh vaksinasi menggunakan model kompartemen
SIR yang dimodifikasi dengan melibatkan populasi nyamuk dan manusia.
Vaksinasi digunakan oleh manusia yang rentan. Simulasi numerik dilakukan untuk
menganalisis perilaku tiap kompartemen dalam penyebaran Demam Berdarah
Dengue. Melalui hasil numerik, diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi
penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue adalah laju transmisi virus Dengue
dari nyamuk ke manusia, laju kesembuhan dari penyakit, laju vaksinasi, dan laju
kehilangan kekebalan terhadap virus Dengue. Analisis model dilakukan dengan
menentukan titik kesetimbangan, eksistensi, dan kestabilan. Untuk menekan
penyebaran penyakit juga dilakukan metode kontrol optimal dengan tiga strategi
kontrol, yaitu adanya peluang keberhasilan terhadap individu yang sudah terkena
penyuluhan untuk melakukan tindakan preventif, adanya pengaturan terhadap
proporsi vaksinasi yang diberikan kepada individu yang rentan, dan adanya peluang
keberhasilan terhadap individu yang sudah terkena penyuluhan untuk melakukan
tindakan preventif dan proporsi vaksinasi yang diberikan kepada individu yang
rentan. Kontrol optimal ini bertujuan untuk meminimalkan individu yang terinfeksi
dengan ongkos yang minimal. Hasil simulasi numerik terhadap masalah kontrol
optimal menunjukkan bahwa strategi kombinasi adanya pengaturan terhadap
individu yang sudah terkena penyuluhan untuk melakukan tindakan preventif dan
proporsi vaksinasi yang diberikan kepada individu yang rentan merupakan strategi
paling efektif untuk mengurangi individu yang terinfeksi sebesar 0.6% dengan
ongkos sebesar 146.2197.