digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia merupakan negara kepulauan yang berada pada daerah tropis dan memiliki karakteristik petir dengan nilai parameter tinggi. Karakteristik petir tropis ini berpotensi menimbulkan masalah dan merugikan manusia. Sistem deteksi petir menjadi salah satu solusi untuk mencegah dampak petir dan sekaligus menjadi sarana studi aktivitas atmosfer. Akan tetapi, sistem pemetaan petir yang merupakan bagian penting dalam sistem deteksi petir membutuhkan waktu komputasi yang cepat dan akurasi yang baik. Artikel ini mengusulkan algoritma sistem pemetaan petir 3 dimensi menggunakan metode Time Difference of Arrival (TDOA) dengan kesalahan lokasi kurang dari 100 meter dan waktu komputasi kurang dari 1 milidetik. Dengan menyimulasikan algoritma ini pada beberapa variasi jumlah, jarak, dan konfigurasi stasiun, diketahui bahwa penambahan jarak antar stasiun akan meningkatkan akurasi sistem pemetaan petir baik vertikal maupun horizontal. Konfigurasi stasiun star dan circular memiliki karakteristik distribusi kesalahan lokasi yang identik, dimana akurasi pada titik di tengah beberapa stasiun akan memiliki akurasi lokasi vertikal dan horizontal yang tinggi. Akurasi ini semakin menurun hingga pada titik yang berada jauh di luar kumpulan stasiun. Penambahan jumlah stasiun juga turut meningkatkan akurasi sistem pemetaan petir secara vertikal dan horizontal. Secara keseluruhan, konfigurasi circular memiliki performa terbaik untuk berbagai variasi jarak dan jumlah stasiun.