digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Enrique Matthew Hadinata
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Sektor konstruksi dikenal sebagai industri yang relatif lambat dalam mengadopsi teknologi, terutama karena pekerjaan-pekerjaan konstruksi umumnya memiliki lingkup yang kompleks dengan skala besar. Rendahnya tingkat adopsi teknologi di sektor konstruksi berdampak pada laju pertumbuhan produktivitas yang rendah, dengan rata-rata hanya 1% per tahun. Salah satu metode yang umum digunakan dalam konstruksi adalah metode cast in-situ. Namun, metode ini menghadapi berbagai tantangan. Dalam rangka mengatasi tantangan dari metode konvensional, diangkat sebuah inovasi merupa metode konstruksi 3D Concrete Printing (3DCP) yang berbasis ekstrusi dan otomatisasi. Saat ini, implementasi 3DCP hanya terbatas pada konstruksi elemen non-struktural pada rumah dan komponen arsitektural. Sebagai langkah dalam mengembangkan implementasi 3DCP di Indonesia, dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi intensi adopsi 3DCP serta mengevaluasi tingkat pengaruh faktor-faktor tersebut. Faktor pengaruh didefinisikan menggunakan kerangka kerja Technology-Organization-Environment (TOE) dan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Analisis untuk tingkat penggunaan dilakukan berdasarkan perspektif pioneer 3DCP di Indonesia serta kontraktor-kontraktor yang dipercaya oleh 10 perusahaan pengembang perumahan terbaik di Indonesia namun belum mengimplementasikan 3DCP. Faktor pengaruh dianalisis menggunakan skala likert dan analisis statistik deskriptif. Penerapan konstruksi 3DCP didorong oleh 14 (empat belas) faktor dengan proporsi 9 faktor eksternal dan 5 faktor internal.