ABSTRAK Denisa Dwi Adianty
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Denisa Dwi Adianty
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Denisa Dwi Adianty
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Denisa Dwi Adianty
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Denisa Dwi Adianty
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Denisa Dwi Adianty
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Denisa Dwi Adianty
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Denisa Dwi Adianty
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Denisa Dwi Adianty
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Pengembangan TPST kerap mengalami penolakan akibat potensi dampak negatif
yang diperoleh masyarakat sekitar. Dampak negatif yang tidak diatasi dapat
mengorbankan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, perlu upaya manajemen risiko
dengan pertimbangan besar nilai manfaat dan biaya melalui valuasi ekonomi
dampak yang timbul dari TPST. Penerapan manajemen risiko berdasarkan hasil
valuasi dampak yang digunakan untuk mengembangkan strategi agar mitigasi
bertahan dalam jangka panjang. Penelitian ini mengambil studi kasus dampak TPST
Bantargebang berdasarkan persepsi masyarakat Desa Tamanrahayu.
Mengaplikasikan mixed method research melalui analisis deskriptif kualitatif dan
kuantitatif dalam mengidentifikasi dan mengkuantifikasi dampak TPST.
Menggunakan pendekatan deduktif untuk merumuskan variabel biaya serta manfaat
dari konsep valuasi ekonomi yang akan diuji melalui pengambilan dan analisis data,
kemudian akan ditarik kesimpulan nilai tiap variabel sebagai hasil NET.
TPST Bantargebang menimbulkan dampak penurunan kualitas (air, udara, tanah,
estetika lingkungan), gangguan kesehatan, konflik sosial, gangguan lalu lintas,
perubahan harga tanah/properti dan manfaat adanya penyerapan tenaga kerja. NET
maupun NPV keberadaan TPST sebesar Rp -397.452.915.784,58. Hasil tersebut
menunjukan nilai biaya lebih besar dibandingkan nilai manfaat. Disimpulkan
bahwa bagi masyarakat Desa Tamanrahayu keberadaan TPST Bantargebang lebih
banyak menimbulkan dampak negatif dibandingkan dampak positif. Proporsi
dampak negatif terbesar berupa penurunan harga tanah/properti (66,7%).
Manajemen risiko dampak yaitu membuat green belt sejauh 0 – 100 m, untuk
mengurangi bau dan bising, menurunkan potensi penyakit pernapasan, serta
meningkatkan estetika. Hasil NPV yakni Rp 15.920.281.403,57, artinya
pengembangan green belt memberikan manfaat yang lebih besar dibanding biaya
yang dikeluarkan. Manajemen risiko lainnya yakni menyediakan infrastruktur air
bersih untuk 98,78% masyarakat. NPV yang diperoleh yaitu Rp
136.519.467.687,25, hasilnya positif artinya pengembangan infrastruktur air bersih
lebih banyak memberikan dampak positif berupa manfaat kemudahan akses air
bersih dan potensi terhindarnya masyarakat dari penyakit kulit dan pencernaan.