Biogas adalah salah satu sumber energi alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti
bahan bakar. Limbah kotoran hewan merupakan salah satu permasalahan di daerah
Indonesia yang memiliki mata pencaharian sebagai peternak. Limbah KoHe dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan biogas dan dijadikan sumber energi yang
dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif. Namun, penggunaan biogas
memiliki kekurangan dari nilai kalornya yang cukup rendah akibat adanya kandungan gas
CO2 yang sangat tinggi pada biogas. Oleh karena itu, penelitian karakterisasi karbon aktif
sebagai media adsorben karbon dioksida dilakukan dengan tujuan pemanfaatan biogas
secara lebih luas seperti gas alam dan bio-CNG. Metode adsorpsi dipilih karena mudah
diimplementasikan dalam berbagai skala produksi dan membutuhkan energi yang relatif
kecil.
Karakterisasi karbon aktif dilakukan dengan proses adsorpsi di Thermogravimetric
Analysis (TGA) yang terdiri dari proses pemanasan hingga 110°C dengan aliran N2,
pendinginan hingga 30°C dengan aliran N2, dan adsorpsi CO2 yang dilakukan hingga 4
siklus. Percobaan dilakukan dengan variasi ukuran partikel karbon aktif, yaitu ukuran
100/120 mesh dan 200/230 mesh, serta variasi jenis karbon aktif, yaitu karbon aktif
impregnasi dan karbon aktif generik.
Ditemukan bahwa kapasitas adsorpsi untuk masing-masing KI 100/120, KI 200/230, KG
100/120, dan KG 200/230 secara berturut – turut adalah 25,2; 20,7; 10,9; dan 8,9 mg
CO2/g. Luas permukaan aktif untuk KI 100/120, KI 200/230, KG 100/120, dan KG
200/230 secara berturut – turut adalah 622,14; 624,63; 924,42; dan 892,49 m2/g. Ukuran
karbon aktif 100/120 mesh memiliki kapasitas adsorpsi CO2 yang lebih tinggi dibanding
ukuran 200/230 mesh. Karbon aktif impregnasi mampu meningkatkan kapasitas adsorpsi
hingga 2 kali lipat. Kinetika adsorpsi untuk karbon aktif KI adalah orde dua semu dan
karbon aktif KG adalah difusi intra partikel.