digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Prodia Nur Kemala
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Lebih dari satu dekade, lebih dari 50% penemuan di Indonesia didominasi oleh gas bumi. Gas bumi memainkan peran penting sebagai jembatan menuju masa depan rendah karbon selama masa transisi energi. Meskipun pemerintah telah menetapkan target ambisius untuk mencapai produksi gas sebesar 12 BCFD pada tahun 2030, namun realisasi lifting gas bumi hanya mencapai 6 BCFD pada tahun 2023. Penelitian ini bertujuan untuk menilai rencana pengembangan gas bumi lepas pantai dari sebuah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) minyak dan gas bumi di Indonesia sebagai salah satu backbone pasokan gas nasional. Mengingat pasar gas bumi domestik sangat diatur dan dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, maka factor ketidakpastian akan terus ada. Dalam kondisi seperti ini, penggunaan metode Discounted Cash Flow (DCF) tidak akan cukup memadai untuk menilai pengembangan lapangan gas bumi karena sifatnya yang statis dan deterministic serta tidak memperhitungkan adanya faktor volatilitas dan ketidakpastian. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan ekstensi dari metode DCF, yaitu Real Options Valuation (ROV) dengan sequential compound options untuk multiple phase model. Penelitian ini membuktikan bahwa ROV memberikan penilaian investasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode DCF karena adanya nilai opsi yang berkaitan erat dengan fleksibilitas manajerial dan opsi strategis. Meskipun ROV menawarkan sudut pandang yang substansial dan bermanfaat dalam pemilihan skenario, analisis ROV saja tidak cukup. Penelitian ini merupakan yang pertama menggunakan aplikasi ROV dalam Final Investment Decision (FID), yang mengidentifikasi keterkaitan antara tiga faktor yaitu volatilitas, harga gas, dan volume Take or Pay (TOP). Penelitian ini menganalisis dampak gabungan dari variabel-variabel kunci tersebut selama robustness check dan analisis sensitivitas lanjutan untuk memvalidasi dan mengevaluasi stabilitas skenario pengembangan terbaik yang dipilih terhadap perubahan variabel-variabel kunci. Dengan memahami sejauh mana perbedaan harga gas dan struktur TOP mempengaruhi penilaian proyek, maka commercial terms yang lebih menguntungkan dapat diperoleh selama negosiasi penjualan gas dengan pembeli gas. Penelitian ini menunjukkan bahwa skenario terbaik dapat turun ke peringkat kedua atau ketiga dalam dua kondisi: (1) volatilitas dan biaya implementasi meningkat; dan (2) volatilitas meningkat sementara harga gas dan TOP menurun. Penelitian ini memberikan wawasan bagi para pemangku kepentingan di sektor energi dalam menilai investasi dengan menggunakan kerangka kerja keputusan ROV untuk studi kasus Indonesia.