digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi

Wide band gap semiconductor material seperti Silicon Carbide telah mendemonstrasikan efisiensi yang tinggi dibandingkan Silicon. Namun teknologi enkapsulasi material tersebut masih tertinggal apabila dibangingkan dengan performa dari SiC. Salah satu material yang diharapkan akan mengatasi isu tersebut adalah epoxy molding compound.Epoxy Moulding Compound (EMC) merupakan material yang banyak digunakan dalam bidang power elektronics. Karakterisasi untuk EMC sangat diperlukan dalam memberikan informasi mengenai keandalan perangkat elektronika daya. Tesis ini bertujuan untuk memahami mengenai peran kelembaban serta pengaruhnya terhadap breakdown dari EMC. Beberapa penelitian telah dilakukan mengenai pengaruh filler terhadap karakteristik dielektrik EMC pada tegangan rendah. Namun, pengujian ini akan difokuskan pada medan listrik yng lebih tinggi dan korelasinya dengan konduktivitas, permitivitas, dan rugi-rugi dielektrik. Dielectric Spectroscopy digunakan di sini untuk menentukan sifat dielektrik commercial type EMC dengan frekuensi, suhu, dan kelembaban yang variatif. Pengujian dilakukan pada interdigitated capacitor dengan lima titik temperatur berbeda, yaitu dari -25oC, 25oC, 80oC, 100oC, dan 130oC, dengan peningkatan medan listrik, dari 13 kV/mm menjadi 78 kV/mm dan 84 kV/mm dengan nilai terbesar. Nilai yang digunakan ini adalah nilai yang tidak terlalu jauh dari breakdown voltage yang diukur selama pengukuran breakdown test dengan slow ramp dan rentang frekuensi dari 0,1 Hz hingga 10 kHz. Pengujian ini memperoleh beberapa hasil menarik yang dapat menjadi dasar penelitian lebih lanjut mengenai EMC.Yang pertama adalah fakta bahwa medan listrik yang tinggi mempengaruhi relaksasi dari material EMC, dengan puncak dari relaksasi hanya terlihat pada medan yang sangat tinggi. Pada bagian real dari konduktivitas di sisi AC, penyimpangan dari Jonscher Power Law diamati pada medan tinggi dan frekuensi sekitar 100 Hz. Penyimpangan ini diduga terkait dengan relaksasi sekunder pada puncak relaksasi tertinggi. Dan yang terakhir, penurunan dielectric constant diamati pada medan tertinggi ketika frekuensi diturunkan menjadi 1 Hz. Penurunan ini mungkin terkait dengan timbulnya homocharges pada dielektrik.