digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Putri Hasinatuzzafira
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Putri Hasinatuzzafira
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Putri Hasinatuzzafira
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Putri Hasinatuzzafira
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Putri Hasinatuzzafira
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Putri Hasinatuzzafira
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Putri Hasinatuzzafira
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Putri Hasinatuzzafira
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Putri Hasinatuzzafira
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Keberadaan tempat ketiga (third place) menjadi penting bagi mahasiswa dalam mendukung kegiatan interaksi sosial sekaligus sebagai tempat untuk melepas penat dari aktivitas perkuliahan formal. Tempat ketiga (third place) merupakan tempat untuk orang-orang berkumpul secara informal dan menyenangkan di luar tempat tinggal dan tempat bekerja. Tempat ketiga dapat berupa kafe, perpustakaan, warung, dan berbagai tempat berkumpul lainnya. Mahasiswa pun tentu dapat memanfaatkan berbagai tempat di luar kampus tersebut untuk berinteraksi dengan mahasiswa lain, bahkan masyarakat umum. Kampus merupakan salah satu tempat yang dapat digunakan mahasiswa untuk berkumpul. Selain sebagai tempat belajar mengajar, kampus dapat berperan sebagai tempat interaksi sosial bagi mahasiswa. Oleh karena itu, tempat ketiga sebagai tempat berinteraksi sosial bagi mahasiswa pun dapat terbentuk di dalam kampus. Berdasarkan preseden penelitian, terdapat berbagai ruang interaksi sosial mahasiswa di kampus seperti kantin, lobi kampus, taman, lorong/selasar, taman, ruang ber-wifi, masjid kampus, dan tempat UKM. Kampus ITB Cirebon di Kecamatan Arjawinangun baru beroperasi aktif sekitar 2 tahun dan masih dalam tahap pembangunan. Oleh karena itu, ketersediaan dan kualitas pelayanan ruang di Kampus ITB Cirebon pun belum sepenuhnya mewadahi kegiatan informal mahasiswa. Selain itu, belum banyak tempat berkumpul di sekitar Kampus ITB Cirebon yang diketahui cocok sebagai tempat ketiga bagi mahasiswa. Oleh karena itu, perlu penelitian lebih lanjut mengenai keberadaan dan kondisi tempat ketiga (third place) sebagai tempat interaksi sosial bagi mahasiswa ITB Kampus Cirebon. Penelitian ini menggunakan pengumpulan data primer dan data sekunder untuk memperoleh data-data terkait tempat interaksi sosial mahasiswa serta kondisinya, baik yang disediakan oleh kampus maupun yang mahasiswa biasa manfaatkan. Data tersebut diolah dan dikaji lebih lanjut menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan keberadaan serta kesesuaian karakteristik tempat ketiga mahasiswa. Terdapat analisis pendukung yaitu analisis spasial sederhana berupa pemetaan persebaran lokasi tempat ketiga bagi mahasiswa yang berada di dalam area kampus serta di luar kampus yaitu di Kabupaten Cirebon atau Kota Cirebon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tempat ketiga dapat berada di dalam dan di luar kampus, sebagai wadah interaksi sosial mahasiswa ITB Kampus Cirebon. Bahkan,iii mahasiswa cenderung lebih sering menggunakan tempat di dalam Kampus ITB Cirebon untuk berinteraksi sosial. Tempat ketiga bagi mahasiswa di dalam kampus berupa area luar gedung, koridor/balkon gedung, teras/selasar gedung, serta fasilitas bersama lainnya. Sedangkan, tempat ketiga di luar kampus yaitu fasilitas olahraga, mal, supermarket, minimarket, restoran/kafe, rumah/warung makan, kedai makanan, alun-alun, dan tempat hiburan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran dan masukan untuk mahasiswa, pihak kampus, peneliti, dan pemerintah, baik dalam penggunaan maupun penyediaan tempat ketiga sebagai tempat interaksi sosial bagi mahasiswa atau kalangan lainnya.