ABSTRAK Putri Hasinatuzzafira
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Putri Hasinatuzzafira
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Putri Hasinatuzzafira
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Putri Hasinatuzzafira
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Putri Hasinatuzzafira
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Putri Hasinatuzzafira
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Putri Hasinatuzzafira
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Putri Hasinatuzzafira
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Putri Hasinatuzzafira
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Keberadaan tempat ketiga (third place) menjadi penting bagi mahasiswa dalam
mendukung kegiatan interaksi sosial sekaligus sebagai tempat untuk melepas penat
dari aktivitas perkuliahan formal. Tempat ketiga (third place) merupakan tempat
untuk orang-orang berkumpul secara informal dan menyenangkan di luar tempat
tinggal dan tempat bekerja. Tempat ketiga dapat berupa kafe, perpustakaan,
warung, dan berbagai tempat berkumpul lainnya. Mahasiswa pun tentu dapat
memanfaatkan berbagai tempat di luar kampus tersebut untuk berinteraksi dengan
mahasiswa lain, bahkan masyarakat umum. Kampus merupakan salah satu tempat
yang dapat digunakan mahasiswa untuk berkumpul. Selain sebagai tempat belajar
mengajar, kampus dapat berperan sebagai tempat interaksi sosial bagi mahasiswa.
Oleh karena itu, tempat ketiga sebagai tempat berinteraksi sosial bagi mahasiswa
pun dapat terbentuk di dalam kampus. Berdasarkan preseden penelitian, terdapat
berbagai ruang interaksi sosial mahasiswa di kampus seperti kantin, lobi kampus,
taman, lorong/selasar, taman, ruang ber-wifi, masjid kampus, dan tempat UKM.
Kampus ITB Cirebon di Kecamatan Arjawinangun baru beroperasi aktif sekitar 2
tahun dan masih dalam tahap pembangunan. Oleh karena itu, ketersediaan dan
kualitas pelayanan ruang di Kampus ITB Cirebon pun belum sepenuhnya
mewadahi kegiatan informal mahasiswa. Selain itu, belum banyak tempat
berkumpul di sekitar Kampus ITB Cirebon yang diketahui cocok sebagai tempat
ketiga bagi mahasiswa. Oleh karena itu, perlu penelitian lebih lanjut mengenai
keberadaan dan kondisi tempat ketiga (third place) sebagai tempat interaksi sosial
bagi mahasiswa ITB Kampus Cirebon. Penelitian ini menggunakan pengumpulan
data primer dan data sekunder untuk memperoleh data-data terkait tempat interaksi
sosial mahasiswa serta kondisinya, baik yang disediakan oleh kampus maupun yang
mahasiswa biasa manfaatkan. Data tersebut diolah dan dikaji lebih lanjut
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan
keberadaan serta kesesuaian karakteristik tempat ketiga mahasiswa. Terdapat
analisis pendukung yaitu analisis spasial sederhana berupa pemetaan persebaran
lokasi tempat ketiga bagi mahasiswa yang berada di dalam area kampus serta di
luar kampus yaitu di Kabupaten Cirebon atau Kota Cirebon. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tempat ketiga dapat berada di dalam dan di luar kampus,
sebagai wadah interaksi sosial mahasiswa ITB Kampus Cirebon. Bahkan,iii
mahasiswa cenderung lebih sering menggunakan tempat di dalam Kampus ITB
Cirebon untuk berinteraksi sosial. Tempat ketiga bagi mahasiswa di dalam kampus
berupa area luar gedung, koridor/balkon gedung, teras/selasar gedung, serta fasilitas
bersama lainnya. Sedangkan, tempat ketiga di luar kampus yaitu fasilitas olahraga,
mal, supermarket, minimarket, restoran/kafe, rumah/warung makan, kedai
makanan, alun-alun, dan tempat hiburan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
pembelajaran dan masukan untuk mahasiswa, pihak kampus, peneliti, dan
pemerintah, baik dalam penggunaan maupun penyediaan tempat ketiga sebagai
tempat interaksi sosial bagi mahasiswa atau kalangan lainnya.