digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Jembatan, khususnya di Indonesia yang berada dalam zona tektonik aktif berpotensi mengalami gempa dalam skala besar hingga kecil, merupakan salah satu infrastruktur penting yang berperan dalam mendukung sistem transportasi darat, sehingga diharapkan mempunyai struktur tahan gempa. Peraturan terkait perencanaan dan pembebanan jembatan untuk mengakomodir kondisi seismik terhadap gempa di Indonesia terus diperbaharui mengikuti perkembangan yang ada, dengan perubahan terakhir pada tahun 2016 yaitu SNI 2833:2016, SNI 1725:2016 serta Peta Sumber dan Bahaya Gempa 2017. Karena hal tersebut jembatanjembatan yang belum mengadopsi peraturan terbaru tersebut perlu dilakukan pengecekkan atau evaluasi. Metode/pendekatan yang berkembang untuk pengecekkan dan evaluasi saat ini adalah evaluasi kinerja (Performance Based- Evaluation) yang mengadopsi Performance Based Seismic Bridge Design (PBSD). Ada beberapa dokumen yang merangkum pedoman terkait PBSD, seperti National Cooperative Highway Research Program/NCHRP 440 (2013), NCHRP 949 (2020), dan ASCE 41-17, dimana dalam dokumen-dokumen tersebut evaluasi dilakukan untuk mendapatkan level/tingkatan kinerja struktur terhadap beban gempa yang dibagi dalam beberapa kategori. Penelitian ini menerapkan metode PBSD berdasarkan dokumen National Cooperative Highway Research Program/NCHRP 440 (2013) dan NCHRP 949 (2020) untuk mengevaluasi elemen penahan lateral yang menerima beban gempa, yaitu Pier/Kolom. Penelitian ini melakukan penilaian terhadap jembatan beton integral (continuous) eksisting dengan studi kasus jembatan tol multi span. Jembatan ini terdiri dari 10 bentang dengan total Panjang panjang 400meter, memiliki 2 Abutment dan 9 Pier dengan konfigurasi 3 bentang simple span, 4 bentang integral, 3 bentang integral. Permodelan jembatan dilakukan terhadap keseluruhan struktur jembatan berdasarkan gambar Shop Drawing menggunakan bantuan software Midas Civil 2022. Struktur jembatan ini, khususnya elemen pier/kolom yang terbuat dari material beton bertulang sehingga dapat diidentifikasi sebagai batas kerusakan struktur jembatan pasca gempa untuk penentuan kinerja struktur. Model jembatan dianalisis secara linear menggunakan analisis Respon ii Spektra sesuai SNI 2833 dan SNI 1725 untuk mendapatkan Demand Capacity ratio (D/C Ratio). Kemudian dilakukan penilaian kinerja menggunakan fiber model dengan analisis non-linear dengan Non-Linear Time History (gempa riwayat waktu) menggunakan 3 pasang ground motion (rekaman gempa) sesuai masingmasing mekanisme sumber gempa (Sesar Dangkal, Benioff, Megathrust), baik gempa periode ulang 100 tahun maupun 1000 tahun, berdasarkan Peta Deagregasi Bahaya Gempa Indonesia 2022 yang mewakili kondisi lokasi jembatan untuk mendapatkan kriteria dan kinerja jembatan. Masing-masing ground motion dilakukan penskalaan/matching terhadap respon spektra pembebanan gempa batas atas (upper level: periode ulang 1000 tahun) dan batas bawah (lower level: periode ulang 100 tahun). Dalam penelitian ini membandingkan perbedaan pendekatan penilaian dalam dokumen NCHRP 949 dan NCHRP 440 untuk studi kasus yang digunakan. Penilaian target kinerja untuk dokumen NCHRP 440 dimodifikasi dengan menggunakan target tingkat kinerja NCHRP 949, dimana target kinerja yang diharapkan dari jembatan ini adalah Fully Operational terhadap beban gempa lower-level dan Life Safety untuk beban gempa upper-level. Hasil penelitian menunjukkan kinerja jembatan masih sesuai dengan target tingkat kinerja yang diharapkan, berdasarkan parameter batasan regangan dari dokumen NCHRP 949 dengan kinerja yang paling rendah yaitu Life Safety untuk material beton dan Fully Operational untuk material baja tulangan. Sementara itu berdasarkan batasan dari dokumen NCHRP 440 baik parameter regangan beton, baja, dan drift ratio, kinerja yang paling rendah adalah Operational. Hasil penelitian menunjukkan pendekatan regangan berdasarkan NCHRP 949 untuk material beton yang menggunakan rekaman gempa batas atas (upper-level) merupakan pendekatan yang lebih konservatif untuk menentukan tingkatan kinerja seismik pada struktur jembatan.