digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Airine Hijrah Handayani
PUBLIC Yati Rochayati

Grafena oksida (graphene oxide, GO) adalah salah satu bentuk grafena yang mengandung oksigen lebih banyak pada bagian tepinya. GO umumnya disintesis dengan metode Hummer pada suhu relatif rendah, akan tetapi menggunakan bahan kimia yang merusak dan memakan waktu sintesis yang lama. Metode terbaru dikembangkan para peneliti dari Universitas Rice, yang dikenal dengan teknik flash dan pada teknik tersebut lucutan listrik pada dua elektroda yang dihasilkan dari kontak sebuah capacitor bank besar menghasilkan suhu tinggi, yang selanjutnya melalui proses termik mengubah bahan menjadi grafena. Penemuan skala laboratorium di Plasma Center BRIN menunjukkan bahwa dengan satu kali paparan plasma argon, dari sebatang kayu random dapat dihasilkan arang aktif dalam fasa grafit yang memiliki sifat konduktif bahkan paramagnetik disebabkan oleh suhu plasma yang sangat tinggi serta memiliki atmosfer yang inert. Pada penelitian ini diperkenalkan metode yang lebih efektif dan efisien, karena dapat dilakukan dalam waktu yang cukup singkat, hemat biaya, dan tanpa menggunakan bahan kimia dengan memanfaatkan bahan biomasa (pelepah kelapa, pelepah palem, dan batang rambutan) untuk sintesis GO menggunakan plasma atmosfer. Karakteristik morfologi dari sampel menunjukkan struktur lapisan tipis berlapis dengan struktur kristal heksagonal, yang dibuktikan melalui analisis SEM dan Difraksi TEM (SAED). Berdasarkan hasil analisis SEM-EDS, kandungan karbon dalam sampel 80% lebih banyak dibandingkan dengan kandungan oksigen. Analisis spektroskopi Raman menunjukkan adanya ketidakteraturan struktur dengan rasio D-band dan G-band sekitar 1. Analisis FTIR membuktikan adanya ikatan karbon-oksigen dalam sampel. GO memiliki sifat optik yang unik dengan energi celah pita sekitar 2 eV dan memperlihatkan kemampuan material untuk menyerap dan memancarkan cahaya (fotoluminisensi) pada panjang gelombang 400-900 nm. Berdasarkan karakteristik yang dimiliki, grafena oksida dari biomassa setelah perlakuan plasma atmosfer berpotensi digunakan dalam aplikasi fotonik, bioimaging, peralatan optik, sensor, fotodetektor, dan sebagai aditif pada sintilator plastik.