Perkembangan bidang energi terbarukan yang salah satunya adalah penelitian sel
surya sangat menarik perhatian peneliti dalam beberapa dekade. Sel surya organik
menawarkan keunggulan dibandingkan sel surya berbasis anorganik yaitu ringan,
mudah dipakai, biokompatibilitas, dan mudah terintegrasi. Terlebih lagi dalam
struktur bulk heterojunction dari sel surya organik terdapat mekanisme kerja sel
surya yang lebih efektif dari struktur sel surya organik dalam konfigurasi planar.
Dalam beberapa tahun ini, peneliti mulai mengkombinasikan bahan organikinorganik membentuk struktur sel surya hibrid yang diharapkan dapat lebih
meningkatkan performansi divais sel surya. Terkait dengan bahan organik yang
digunakan sebagai material aktif ataupun pendukung didalam struktur divais sel
surya, biopolimer mulai banyak dikembangkan dan dipadukan kedalam struktur
divais sel surya tersebut terutama untuk generasi sel surya bulk heterojunction. Di
antara biopolimer, kappa-karagenan (KC) merupakan salah satu jenis polisakarida
yang banyak digunakan karena memiliki potensi sebagai polimer konduktif. Kappakaragenan telah diketahui dapat membentuk lapisan film tipis yang baik dan
memiliki konduktivitas tinggi salah satunya pada baterai organik, dan alternatif lain
sebagai agen doping pada lapisan penghantar hole (HTL) yang dicampurkan dalam
PEDOT (Poly (3,4-ethylenedioxythiophene)) menjadi PEDOT:KC. Hingga saat ini
penelitian terkait penambahan bahan biopolimer kedalam struktur sel surya organik
belum mencapai hasil yang cukup baik. Oleh karena itu pada penelitian ini
dilakukan studi pemanfaatan kappa-karagenan yang ditambahkan kedalam lapisan
PEDOT:PSS (Poly (3,4-ethylenedioxythiophene) polystyrene sulfonate) yang
bertujuan untuk membantu transpor muatan didalam lapisan penghantar hole (HTL)
dalam upaya meningkatkan kinerja dari sel surya hibrid bulk heterojunction.
Eksperimen dimulai dengan purifikasi dan preparasi larutan KC yang selanjutnya
dicampurkan kedalam larutan PEDOT:PSS dengan rasio volume yang bervariasi.
Pendeposisian larutan PEDOT:PSS:KC diatas substrat dilakukan menggunakan
teknik spin coating untuk membentuk film tipis yang transparan. Selanjutnya,
fabrikasi sel surya hibrid bulk heterojunction dengan konfigurasi
(ITO/ZnO/P3HT:PCBM/PEDOT:PSS:KC/Ag) dilakukan dengan teknik spin coating dan evaporasi vakum untuk elektroda Ag. Karakterisasi dilakukan untuk
mengetahui morfologi, sifat optik dan kimiawi dari material yang digunakan,
sedangkan pengukuran rapat arus-tegangan (J-V) dilakukan untuk mengetahui
performansi divais sel surya hasil fabrikasi.
Dari hasil pencitraan SEM didapatkan film tipis PEDOT:PSS dengan penambahan
KC terlihat kurang homogen dibanding PEDOT:PSS akibat interaksi antara
PEDOT:PSS dengan KC yang memungkinkan KC terjebak diarea sekitar rantai
polimer PEDOT:PSS. Hal ini juga didukung oleh data hasil pengukuran XRD
dimana PEDOT:PSS:KC lebih bersifat amorf dibandingkan dengan KC sendiri
yang telah diketahui memiliki sifat semi kristalin. Sementara itu, hasil pengukuran
UV-Vis sampel PEDOT:PSS:KC menunjukkan peningkatan intensitas absorbansi
untuk volume KC yang meningkat dan hasil karakterisasi kimiawi dengan
menggunakan FTIR menunjukkan beberapa posisi pita transmisi mengalami
overlap dan pergeseran puncak untuk PEDOT:PSS yang ditambahkan KC yang
mengindikasikan adanya koordinasi kimiawi antara bagian rantai polimer dari
PEDOT:PSS dengan KC. Pengukuran performansi divais sel surya menunjukkan
adanya peningkatan nilai JSC dan VOC dengan penambahan KC sebesar 6,067
mA/cm2 dan 0,400 V dibandingkan tanpa KC sebesar 3,213 mA/cm2
dan 0,310 V.
Divais sel surya dengan penambahan KC menghasilkan efisiensi sebesar 0,595%,
lebih besar dibanding tanpa penambahan KC