digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Taris Zulqisthi Masulili
PUBLIC Alice Diniarti

Kondisi sambungan balok kolom pada bangunan rendah di Indonesia sering kali tidak optimal, seperti ukuran kolom kurang dari 300x300 dan tidak terpasang joint hoops. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki relevansi dalam meningkatkan keselamatan dan keandalan struktur beton bertulang di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak kurangnya dimensi kolom serta ketiadaan sengkang pada joint terhadap perilaku sambungan balok kolom dalam struktur beton bertulang, serta pengaruh perkuatan concrete haunch pada sambungan balok kolom. Analisis dilaksanakan dengan menggunakan aplikasi elemen hingga VecTor2 yang berbasis 2D Plane Stress. Meskipun VecTor2 diformulasikan untuk elemen plane stress dan model elemen low energy, pendekatan dalam penentuan boundary condition yang baik dilakukan untuk memastikan hasil yang akurat. Penelitian diawali dengan melaksanakan verifikasi model numerik terhadap uji laboratorium terdahulu. Verifikasi model sambungan balok kolom dalam penelitian ini dilakukan dengan merujuk pada hasil yang dipublikasikan dalam artikel oleh Meas et al. (2012) dan Chaimahawan dan Pimanmas (2009). Tujuan utama dari verifikasi ini adalah untuk memastikan bahwa model numerik yang akan digunakan dalam penelitian mampu mencerminkan perilaku sebenarnya yang terjadi di laboratorium. Dengan demikian, hasil analisis dari model ini dapat dianggap valid dan dapat diandalkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sambungan eksternal dan internal, kekurangan dimensi kolom dan absennya sengkang tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap pola kegagalan. Perilaku kegagalan sambungan balok kolom lebih dipengaruhi oleh kapasitas joint yang memengaruhi kinerja sambungan balok kolom terkait kapasitas geser, daktilitas, dan energi yang dapat didisipasi. Pada sambungan yang diprediksi gagal secara daktil, pemberian perkuatan concrete haunch tidak memberikan peningkatan signifikan dan bahkan dapat menyebabkan overstrength yang mengganggu prinsip desain Strong Column Weak Beam (SCWB), sehingga tidak memenuhi kriteria keberterimaan ACI 374.1-05. Sebaliknya, pada sambungan yang diprediksi memiliki kegagalan bersifat brittle, perkuatan concrete haunch memberikan hasil yang baik dalam peningkatan degradasi kekuatan, kekakuan, disipasi energi, dan daktilitas struktur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan desain yang tepat dalam penggunaan concrete haunch dapat meningkatkan kinerja sambungan balok kolom, terutama dalam kondisi dengan kegagalan brittle kemungkinan besar terjadi.