digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER - SUYADI
PUBLIC Alice Diniarti

Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi tingkat korosi baja tulangan beton akibat induksi klorida secara objektif berdasarkan hasil analisis Principle Component Thermography (PCT) data image hasil pengujian thermography aktif. Guna memprediksi tingkat korosi baja tulangan dengan metode thermography maka beton uji mutu 20 MPa dipanaskan pada jarak (dobJ) 30 cm - 50 cm menggunakan lampu halogen 500watt selama 30 menit. Akuisisi data thermogram menggunakan kecepatan Sframe per second (fps) dengan variasijarak kamera ke benda uji (dcam) adalah 60 cm, 70 cm dan 80 cm. Penelitian ini tidak mempertimbangkan laju perubahan image terhadap waktu. Koreksi kesalahan thermogram dilakukan saat image preprocessing dengan cara memasukkan nilai reflected temperature (Tref/) pada persamaan object temperature (TobJ). Tingkat kesulitan identifikasi pada metode thermal contrast dan faktor subyektifitas pada analisis metode signal noise ratio (SNR) atau region of interest (ROI) serta kelebihan pada metode PCT, menjadi dasar usulan keterbaruan pada penelitian ini. Pada penelitian ini image processing menggunakan metode PCT dengan input data sequence thermogram yang sudah terkoreksi. PCT merupakan metode Empirical Orthogonal Function (EOF) yang berbasiskan Eigen Value Problem (EVP). Perbedaan nilai thermal properties antar kedua material mengakibatkan adanya anomaly distribusi spatial thermal di dalam beton. EOF merupakan pola spasial dari principal component yang menunjukkan distribusi variasi-variasi temperature permukaan beton. Vektor eigen tiap mode EOF merupakan variabilitas temporal EOF yang menunjukkan variabilitas spasial data dalam dimensi ruang. Pada variasi spasial eigenvector yang berkorelasi dengan nilai eigen terbesar kedua hasil analisis PCT terlihat adanya anomaly thermal pattern yang menunjukkan perbedaan tingkat e.ffusivity pada area tersebut. Variasi spasial ini tersusun dalam set data yang dikenal dengan EOF2. Ketajaman kontras anomaly tersebut tergantung dari tingkat korosi baja tulangan di dalam beton. secara teori menunjukkan deviasi terhadap pola pemanasan yang seragam di seluruh beton. EOF2 sensitif terhadap penyimpangan ini karena menekankan pada area dimana respon thermal menyimpang dari pola yang ditetapkan oleh EOF1. Penggunaan analisis SNR pada mode EOF2 untuk menentukan nilai kontur eigenvector threshold (EOF2r1i). Nilai Indek Korosi (IK) yang merupakan perbandingan antara luas kontur EOF2r1i dengan variasi spasial maksimum mode EOF2 (EOF2mCDC) hasil analisis PCT dapat digunakan untuk mendeteksi anomaly thermal ini. Hasil penelitian menunjukkan adanya relasi antara nilai Indek Korosi dengan tingkat korosi baja tulangan (Thcor). Peningkatan korosi tulangan cenderung memperbesar nilai Indek Korosi ini. Hasil uji eksperimental menunjukkan prediksi tingkat korosi tulangan yang cukup bagus saai saat dcam sebesar 60 cm.