ABSTRAK_Gani Muhammad Zohari
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan
Sariak Layung adalah gagasan perancangan yang ikut andil dalam upaya pemajuan kebudayaan dengan mewadahi Seni Pertunjukan Tradisional Sunda dan komunitasnya di Kota Bandung. Faktanya, Seni Pertunjukan Tradisional Sunda seakan cahayanya sedang meredup seperti senja yang mengundang malam. Projek ini bertempat di Bandung Timur. Tepatnya, di Jalan Boulevard Utama, Summarecon, Gedebage, Bandung.
Semakin terkikisnya pengetahuan tradisional, ditandai dengan minimnya perkembangan keseniannya, lain saja berpengaruh pada kekayaan warisan budaya, melainkan juga berpengaruh pada cara hidup masyarakat lokal. Seni Pertunjukan Tradisional Sunda yang kian sekarat ini disebabkan oleh minimnya upaya dokumentasi sedangkan budaya lisan pun semakin ditinggalkan. Selain itu, kemasan penyajian kesenian dan orang yang ikut andil di dalamnya tidak memiliki status sebagai pekerja seni profesional. Begitupun permasalahan biaya yang tidak dikelola dengan baik menyulitkan perkembangan Seni Pertunjukan Tradisional Sunda.
Uraian permasalahan tersebut nampak ironis, melihat Kota Bandung sebagai kota kreatif. Potensi yang dimiliki Kota Bandung nyatanya sangat besar. Tercatat setidaknya ada lebih dari 700 Lingkung Seni yang mengembangkan berbagai jenis kesenian. Selain itu, Bandung telah banyak sekali melahirkan maestro-maestro seni. Potensi ini kurang berkembang karena minimnya wadah yang dapat menampung kebutuhan modern dalam penampilan seni pertunjukan. Sudah sepatutnya, potensi besar seperti ini diwadahi agar tercipta ekosistem kebudayaan yang berkelanjutan di Kota Bandung.
Kolaborasi komunitas adalah salah satu kunci penyelesaian masalah ini. Selain itu, anak-anak dan generasi muda lainnya perlu semakin banyak mendapat pengalaman kesenian. Begitupun public yang harus semakin sering mendapat eksposur Seni Pertunjukan Tradisional Sunda. Untuk mewadahi kebutuhan ini, dirancang ruang publik yang dapat menampung kegiatan komunitas, sanggar yang memenuhi kebutuhan pengajaran pada generasi muda, serta area pertunjukan yang memiliki sifat fleksibel dan eksploratif sesuai jati diri Kota Bandung. Pengelolaannya dapat berupa kerja sama antara swasta dan pemerintah sehingga program ini dapat berjalan dengan baik.
Wujud arsitektur yang digunakan dalam perancangan ini adalah sintesis dari bentuk arsitektur lokal yang digabungkan dengan teknologi terkini sehingga dapat menghasilkan harmoni rupa yang baru. Menciptakan kesan khas Sunda bagi pengunjung dari kota, dan memberi kesan kota bagi pengunjung dari kampung.