digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pandemi COVID-19 mengubah tren pariwisata karena pembatasan perjalanan dan kekhawatiran wisatawan, menekankan pentingnya pariwisata berkelanjutan. Pengembangan pariwisata di Tanjung Kelayang sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) diarahkan untuk mendukung keberlanjutan. Pemerintah daerah berupaya meningkatkan infrastruktur pendukung pariwisata, namun perlu dipastikan bahwa infrastruktur tersebut telah memenuhi kriteria keberlanjutan serta sesuai dengan persepsi dan preferensi wisatawan dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi infrastruktur pariwisata di Tanjung Kelayang berdasarkan persepsi dan preferensi wisatawan serta masyarakat dalam upaya pengembangan pariwisata berkelanjutan. Berdasarkan tujuan tersebut, terdapat tiga sasaran penelitian, yakni teridentifikasinya infrastruktur pariwisata Tanjung Kelayang berdasarkan prinsip pariwisata berkelanjutan, teridentifikasinya persepsi dan preferensi wisatawan serta masyarakat terhadap infrastruktur pariwisata berkelanjutan, dan rumusan arahan kebijakan pengembangan infrastruktur pariwisata Tanjung Kelayang berdasarkan persepsi dan preferensi wisatawan serta masyarakat sesuai dengan prinsip pariwisata berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed-methods dengan menggabungkan analisis deskriptif kuantitatif (Importance Performance Analysis) dan analisis deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa prioritas utama yang perlu dikembangkan di Tanjung Kelayang, khususnya dalam hal infrastruktur transportasi udara, infrastruktur darat dan pelabuhan, serta aspek ekonomi dan lingkungan. Rekomendasi pengembangan pariwisata didasarkan pada delapan strategi prioritas yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pariwisata di Tanjung Kelayang di masa depan.