Perbankan merupakan salah satu sektor yang terus bertumbuh seiring perkembangan
zaman, bahkan saat ini industri perbankan berevolusi dengan menyediakan
berbagai layanan digital. Industri yang berperan vital bagi perekonomian
negara dan kehidupan masyarakat ini tentunya menjadi hal yang menarik untuk
diteliti. Pada praktiknya, bank tidak dapat beroperasi sendiri tanpa adanya bank
lain dan bank sentral sebagai regulator. Oleh karenanya, pada penelitian ini akan
dikonstruksi model neraca bank yang mencakup simpanan, kredit, dan ekuitas
bank dengan interaksi antar dua bank serta melibatkan giro wajib minimum.
Model dikembangkan menjadi 4 sistem persamaan beda hingga dengan melibatkan
kombinasi interaksi pada simpanan dan kredit antar bank. Data yang digunakan
dalam penelitian ini mencakup data neraca bulanan 4 bank yang berasal dari
kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) yang berbeda. Oleh karena itu
masing-masing sistem terdiri dari 12 kasus/pasangan bank yang diteliti. Selain itu,
suku bunga simpanan dan kredit untuk setiap jenis bank berdasarkan kepemilikan,
akan dimodelkan dengan deret Fourier sehingga tingkat suku bunga akan bersifat
periodik mengikuti kondisi makroekonomi. Semua parameter, kecuali parameter
giro wajib minimum yang ditetapkan Bank Indonesia, akan diestimasi dengan
algoritma optimisasi spiral. Hasil estimasi parameter memberikan rata-rata MAPE
keseluruhan 12% dengan nilai maksimumnya kurang dari 20%. Lalu untuk setiap
model diperoleh satu titik kesetimbangan dengan metode numerik dan komputasi,
beserta kestabilan asimtotik lokal menggunakan nilai eigen matriks Jacobian sistem.
Kemudian dilakukan analisis sensitivitas beberapa parameter terhadap kesetimbangan
dan kestabilan sistem. Perubahan parameter penarikan simpanan dan kredit
macet mempengaruhi nilai kesetimbangan sistem bahkan kestabilannya. Sementara
parameter giro wajib minimum mayoritas tidak mempengaruhi kesetimbangan
sistem secara signifikan maupun kestabilannya.