MARK SOESANTO
EMBARGO  2027-07-19 
EMBARGO  2027-07-19 
MARK SOESANTO
EMBARGO  2027-07-19 
EMBARGO  2027-07-19 
MARK SOESANTO
EMBARGO  2027-07-19 
EMBARGO  2027-07-19 
MARK SOESANTO
EMBARGO  2027-07-19 
EMBARGO  2027-07-19 
MARK SOESANTO
EMBARGO  2027-07-19 
EMBARGO  2027-07-19 
MARK SOESANTO
EMBARGO  2027-07-19 
EMBARGO  2027-07-19 
Meloxicam adalah salah satu obat jenis NSAID (Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs)
yang bekerja dengan cara menginhibisi enzim siklooksigenase yang berguna untuk
membentuk prostaglandin. Prostaglandin terbentuk dari asam arakidonat dan berguna
sebagai senyawa signaling dalam proses inflamasi. Sejauh ini berbagai metode sintesis
meloxicam terkendala dengan persen rendemen yang tergolong rendah pada pelarut ramah
lingkungan sehingga tidak berkelanjutan secara ekonomi. Pada penelitian ini dilakukan
sintesis cairan ion 3,3’-(etan-1,2-il)bis(1-vinil-1H-imidazol-3-ium) (C2Vim2Br2) yang
bersifat dikationik sehingga lebih polar dan mudah dipisahkan dengan prekusor
meloxicam. Selain itu terdapat gugus vinil pada cairan ion sehingga dapat dilakukan
polimerisasi lanjutan untuk meningkatkan sifat kenonpolaran. Digunakan metode sintesis
menggunakan reaktor gelombang mikro untuk mempercepat reaksi. Pemisahan dilakukan
dengan memanfaatkan perbedaan kelarutan senyawa dalam pelarut organik(etil asetat),
yang akan memisahkan cairan ion dengan produk. Produk yang terbentuk kemudian
dimurnikan lebih lanjut dengan metode KLT preparatif. Karakterisasi cairan ion dan
produk dilakukan dengan FTIR dan 1H-NMR serta 13C-NMR untuk menentukan gugus
fungsi yang ada. KLT juga dilakukan untuk menentukan kepolaran senyawa terhadap
prekursor awal untuk melihat keberjalanan reaksi. Dilakukan juga analisis TGA untuk
menentukan titik leleh cairan ion, dan teramati penurunan yang mendadak pada temperatur
sekitar 80 oC yang menunjukkan titik leleh senyawa. Dilakukan pula analisis menggunakan
HRESI-TOF-MS untuk menentukan massa molekul yang terbentuk, teramati pola khas
senyawa dibromida yang memiliki puncak dengan rasio tinggi 1:2:1 dengan massa [M-H]-
terukur sebesar 374,9479 dan terhitung sebesar 374,9648. Pada sintesis meloxicam, telah
terbentuk noda baru yang memiliki nilai Rf yang sama dengan standar meloxicam (0,67)
dalam eluen etil asetat:metanol 9:1. Begitupula dengan spektrum 1H-NMR yang
menunjukkan sinyal proton khas dari meloxicam, yaitu singlet 3H pada 2,89 ppm dan 2,46
ppm. Akan tetapi diperlukan pemisahan lebih lanjut karena spektrum 1H-NMR masih
menunjukkan keberadaan senyawa-senyawa pengotor lainnya.