
ABSTRAK Aliza Puspa Salsabilla
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Aliza Puspa Salsabilla
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Aliza Puspa Salsabilla
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Aliza Puspa Salsabilla
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Aliza Puspa Salsabilla
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Aliza Puspa Salsabilla
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Aliza Puspa Salsabilla
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Aliza Puspa Salsabilla
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Aliza Puspa Salsabilla
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Peningkatan suhu di area perkotaan disebabkan oleh perubahan iklim dan fenomena
urban heat island (UHI), dan berdampak pada kesehatan serta produktivitas
penduduk perkotaan. Penduduk perkotaan akan memiliki risiko tinggi pada
kejadian cuaca dan iklim ekstrem, maka diperlukan upaya mitigasi dan adaptasi
terhadap peningkatan suhu yang terjadi. Peningkatan suhu perkotaan seringkali
luput dari perhatian, padahal dampak yang dirasakan akan semakin besar tanpa
penanganan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi
dan respons masyarakat di Kecamatan Bogor Barat dan Tanah Sareal, Kota Bogor,
terhadap peningkatan suhu dan fenomena UHI. Kuesioner disebarkan untuk
mengumpulkan data karakteristik responden, persepsi, serta strategi mitigasi dan
adaptasi, sebagai respon terhadap situasi yang terjadi. Statistika deskriptif, estimasi
karakteristik populasi, analisis asosiasi, analisis varians, analisis faktor, dan
enumerasi digunakan untuk mengolah data yang diperoleh. Mayoritas penduduk
wilayah studi diestimasikan telah merasakan peningkatan suhu meski belum pernah
mendengar istilah UHI, dan ditemukan persepsi bahaya yang cenderung rendah
pada responden. Peningkatan suhu memberikan dampak dengan nilai yang
beragam, dengan hubungan dan perbedaan yang dapat diamati pada jenis kelamin,
kelompok usia, dan pendidikan terakhir terhadap beberapa aspek persepsi, serta
persepsi bahaya dengan variabel persepsi lainnya. Terdapat hubungan serta
perbedaan terkait pengetahuan terhadap UHI dengan strategi mitigasi, serta respons
dikelompokkan ke dalam 10 faktor. Penggunaan AC menjadi strategi dalam
mengahdapi peningkatan suhu yang umum dilakukan, dengan kebiasaan yang
beragam. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan suhu telah dirasakan dan
memberikan dampak yang beragam, meski pengetahuan terhadapnya masih kurang,
serta respon masyarakat terhadapnya cukup beragam. Peran aktif masyarakat dan
pemerintah diperlukan dalam upaya pengurangan suhu panas perkotaan.