digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Devitayuli Indarwati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Batubara merupakan sumber energi yang masih menjadi pilihan utama di Indonesia, tetapi suatu saat akan habis. Oleh karena itu, pemerintah berupaya melakukan diversifikasi energi dengan memberdayakan energi alternatif. Gas metana batubara (GMB) merupakan salah satu sumber energi alternatif yang cukup melimpah di Indonesia, yaitu sebesar 453,3 Tcf yang tersebar di 11 cekungan. Formasi Warukin di Cekungan Asem-Asem memiliki potensi GMB sebesar 3 Tcf. Cekungan Asem-Asem memiliki dua formasi pembawa batubara yaitu Formasi Tanjung dan Formasi Warukin. Sampai saat ini belum banyak penelitian mengenai potensi GMB pada Formasi Tanjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas, lingkungan pengendapan batubara, dan potensi GMB di Formasi Tanjung pada Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Analisis kualitas batubara dilakukan menggunakan data proksimat, ultimat, dan reflektansi vitrinit. Lingkungan pengendapan batubara dianalisis menggunakan data komposisi maseral. Potensi GMB dianalisis menggunakan 5 parameter evaluasi lapisan batubara berupa tebal, kedalaman, peringkat, kapasitas simpan gas, dan kondisi geologi daerah penelitian. Berdasarkan data singkapan batuan, daerah penelitian dibagi menjadi 3 satuan batuan yang setara dengan Formasi Tanjung Bawah yaitu Satuan Serpih-Batupasir dengan lapisan batubara A1, A2, B1, B2, dan B3, Satuan Serpih, dan Satuan Lanau. Pada daerah penelitian terdapat struktur geologi berupa lipatan sinklin dan antiklin berarah baratlaut – tenggara berdasarkan hasil interpretasi dari data singkapan lapangan dan sumur bor. Kualitas batubara daerah penelitian berada pada peringkat high volatile B bituminous – high volatile A bituminous. Berdasarkan analisis ultimat, batubara merupakan tipe kerogen III yang cenderung menyimpan dan menghasilkan gas. Analisis komposisi maseral menghasilkan nilai Tissue Preservation Index (1,91 – 6,93) dan Gelification Index (3,81 – 11,82) yang menunjukkan batubara diendapkan di daerah wet forest swamp, rezim hidologi telmatic, dan lingkungan upper delta plain. Berdasarkan 5 parameter evaluasi potensi GMB, lapisan batubara B2 dan B3 di tengah daerah penelitian dengan luas area 19,6 km2 berpotensi untuk dilanjutkan ke tahap eksplorasi GMB selanjutnya.