digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Prayoga Rizky Ramadhan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

Pada akuisisi data lapangan hasil yang didapatkan tidak selalu bagus terutama pada data geomagnetik karena data yang dihasilkan masih berupa dipole sehingga anomali magnetik bersifat kompleks dan interpretasinya menjadi relatif sulit. Selain itu kedalaman dari body anomali masih tidak diketahui. Oleh karena itu, diperlukan metode yang dapat mengubah sifat anomali dari dipole menjadi monopole dan metode yang berfungsi untuk memperkirakan kedalaman dari body anomali. Dalam penelitian ini dilakukan beberapa metode yaitu reduce to pole (RTP), dan pseudogravity untuk mengubah sifat anomali dari dipole menjadi monopole serta dekonvolusi Werner untuk menentukan kedalaman anomali. Hasil variasi inklinasi menunjukan pada inklinasi 90o atau monopole anomali berada pada posisi sebenarnya dan hasil analisis data sintetik menunjukkan bahwa kelebihan metode reduce to pole (RTP) dan pseudogravity dapat membantu mempermudah interpretasi. Kekurangan dari metode reduce to pole (RTP) dan pseudogravity ketika anomali saling bertumpuk, pola anomali hanya terlihat seperti terdapat satu anomali saja. Untuk metode dekonvolusi Werner dilakukan beberapa variasi parameter untuk mengetahui fungsi dan pengaruhnya terhadap interpretasi kedalaman body anomali. Terdapat 5 parameter yang divariasikan, yaitu Maximum Window Length, Minimum Window Length, Window Shift Increment, Window Expansion Increment, Detrend Order. Dari variasi parameter dekonvolusi Werner tersebut jika angka parameter terlalu besar atau terlalu kecil dapat mempengaruhi keambiguitasan dalam interpretasi kedalaman body anomali. Pada data lapangan yang memiliki sudut inklinasi rendah (?31,319????) dan latitude rendah (?7,3353????), terlihat bahwa seluruh filter cenderung efektif digunakan, tetapi RTP cenderung lebih baik karena memiliki kontras intensitas magnetik yang paling besar. Pada Dekonvolusi Werner terdeteksi ada anomali pada rentang jarak 2250 meter sampai 3000 meter dengan perkiraan kedalaman diantara 0-400 meter.