ABSTRAK Try Ockta Putri Regina Simamora.pdf
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER TRY OCKTA PUTRI REGINA SIMAMORA
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 TRY OCKTA PUTRI REGINA SIMAMORA
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 TRY OCKTA PUTRI REGINA SIMAMORA
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 TRY OCKTA PUTRI REGINA SIMAMORA
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 TRY OCKTA PUTRI REGINA SIMAMORA
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 TRY OCKTA PUTRI REGINA SIMAMORA
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA TRY OCKTA PUTRI REGINA SIMAMORA
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Desa Parit Tebu, Pulau Belitung, terletak pada jalur sabuk Timah Asia Tenggara
yang kaya akan mineral timah. Eksplorasi geofisika diperlukan untuk mengungkap
potensi ini. Pada tahun 2014, PSDG telah melakukan eksplorasi geomagnetik dan
menghasilkan peta Total Magnetic Intensity (TMI) daerah penelitian. Untuk
menganalisis potensi mineral timah dengan lebih mendalam, dilakukan metode
Reduce To Pole (RTP) pada peta TMI, yang mengubah peta menjadi monopole.
Melalui analisis peta RTP ini, dilakukan pemisahan anomali regional dan residual
dengan metode Moving Average (lebar jendela 9 dan spasi data 100 m) dan
Butterworth sebagai pembanding. Peta anomali residual yang digunakan adalah
hasil dari metode Moving Average karena peta ini lebih sesuai dengan hasil
penelitian geokimia dan geologi sebelumnya. Metode Derivatives dan Euler
Deconvolution digunakan untuk menentukan struktur dan mengestimasi
kedalamannya. Hasil pola kelurusan pada peta anomali residual, metode
Derivatives, dan Euler Deconvolution memiliki kesesuaian yang baik dengan pola
struktur geologi permukaan dengan arah SW-NE, NW-SE dan hampir N-S dengan
kedalaman 30-110 m. Korelasi data geokimia dengan geofisika menunjukkan
bahwa unsur timah dengan kandungan tinggi dominan muncul pada daerah yang
dengan anomali magnetik rendah diduga akibat timah yang paramagnetik
sedangkan kemunculan pada anomali magnetik tinggi akibat kehadiran timah
bersamaan dengan besi dan neodium (ferromagnetik). Model bawah permukaan
2.5D Parit Tebu terdiri atas endapan alluvial dengan suseptibilitas 0.001 SI, batuan
metasedimen dengan suseptibiltas 0.004 SI, batuan pasir kuarsa 0.005 SI, dan
intrusi granit dengan suseptibilitas 0.008 SI. Kehadiran unsur timah ditemukan pada
endapan alluvial dan batuan metasedimen yang kandungannya mencapai 400 ppm.
Dengan demikian, metode Derivatives dan Euler Deconvolution telah berhasil
mengidentifikasi struktur geologi di wilayah penelitian ini dengan baik.