digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800








DAFTAR PUSTAKA GERALDINE PODUNG
EMBARGO  2027-06-10 

LAMPIRAN GERALDINE PODUNG
EMBARGO  2027-06-10 

City branding merupakan upaya menonjolkan potensi dan identitas kota untuk meningkatkan daya saing, membentuk citra, dan menarik wisatawan. Oleh karena itu city branding menjadi strategi yang banyak digunakan kota untuk mengembangkan dan memasarkan pariwisata kotanya. Penelitian ini mengambil studi kasus pada Kota Tomohon yang melakukan branding sebagai Kota Bunga. Pembentukan city branding akan mengacu pada komponennya yang meliputi identity, objctivity, communication, dan coherence. Sehingga pada penelitian ini, akan diidentifikasi penerapan branding Kota Bunga di Kota Tomohon berdasarkan komponen tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan hasil analisis yang dijelaskan secara deskriptif. Selanjutnya, pada penelitian ini akan dirumuskan strategi terkait city branding untuk pengembangan pariwisata di Kota Tomohon berdasarkan hasil identifikasi penerapan city branding yang kemudian dianalisa menggunakan analisis SWOT dan model Unique Selling Proposition (USP). Adapun data untuk mendukung penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara dan kuesioner untuk data primer, serta melalui studi dokumen dan publikasi online untuk data sekunder. Hasil penelitian menunjukan branding Kota Bunga Tomohon selaras dengan identitas kota. Bunga dan pariwisata menjadi keunggulan yang ingin ditonjolkan pemerintah melalui branding tersebut, yang dikomunikasikan secara primer melalui penyelenggaraan event Tomohon International Flower Festival (TIFF) dan secara sekunder melalui keberadaan berbagai taman bunga, tanaman hias pada koridor jalan raya, taman vertikal dan kios-kios bunga, serta kebiasaan masyarakat dalam menggunakan dan menanam bunga hidup. Branding Kota Bunga dibuat untuk memasarkan dan memperkenalkan potensi florikultura dan bunga khas kota Tomohon secara global, didukung dengan slogan “We Greet The World With Flowers”. Namun, penerapannya saat ini cenderung terpusat pada pelaksanaan event tahunan TIFF. Selanjutnya hasil analisa model USP atas branding kota bunga Tomohon menunjukan posisi brand dalam kategori risky yang berarti dibutuhkan strategi untuk semakin menonjolkan keunggulan brand dan strategi untuk dapat bersaing dengan kompetitornya. Dirumuskanlah 9 (sembilan) strategi untuk pengembangan pariwisata di Kota Tomohon dengan branding sebagai kota bunga, yang meliputi; 1) Menekankan identitas bunga melalui logo, slogan, dan kampanye; 2) Meningkatkan citra kota bunga melalui ruang dan gerbang kota; 3) Meningkatkan kualitas promosi dan pemasaran Kota Bunga Tomohon; 4) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pariwisata dan branding kota; 5) Meningkatkan aktivitas wisata yang merefleksikan kota bunga; 6) Mengembangkan segementasi wisatawan untuk menciptakan paket wisata yang seusai kebutuhan; 7) Menciptakan branding kota yang berkelanjutan melalui program monitoring dan evaluasi; 8) Meningkatkan kerja sama untuk mendorong investasi; dan 9) Mengembangkan teknologi pintar basis digital untuk edukasi dan penyebaran branding kota bunga.