digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Para pemimpin daerah berusaha tampil lebih menonjol dari kompetitor mereka, berusaha mencitrakan wilayahnya sebaik mungkin dengan menerapkan strategi branding. Beberapa kota di Indonesia saat ini sudah mulai berlomba melakukan kegiatan branding untuk daerahnya masing-masing termasuk Kabupaten Tasikmalaya. Namun berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu branding yang dilakukan Kabupaten Tasikmalaya dan beberapa kota di Indonesia dinilai tidak berhasil mencapai tujuan utama dari branding kota dan hanya berujung pada sebuah logo dan tagline saja. Ketidakberhasilan ini dipicu oleh beberapa faktor seperti kurangnya riset mendalam, memiliki konsep yang mirip dengan daerah lain, kurang melibatkan masyarakat lokal dan cenderung hanya dijadikan proyek Pemerintah Daerah yang tidak jelas kelanjutannya. Beberapa di antaranya juga disebabkan karena tidak adanya karakter yang kuat sebagai benang merah desain dari branding daerah tersebut. Penelitian ini berupaya mengidentifikasi dan menganalisis kebudayaan lokal dari suatu daerah yang paling tepat untuk dijadikan sebagai unsur pembentuk branding daerah tersebut dengan luaran terciptanya sebuah metode pemilihan dan penentuan unsur branding sebuah daerah dalam upaya pembentukan citra dan positioning kota tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif dengan pendekatan kualitatif, pengumpulan data melalui studi literatur dan kuisioner tentang persepsi awal masyarakat umum terhadap kabupaten Tasikmalaya, setelah data tersebut tekumpul kemudian dilakukan verifikasi melalui wawancara dengan pihak pemerintah kabupaten dan budayawan. Setelah terjalin persamaan persepsi antar stakeholder. Tahap selanjutnya dilakukan analisis terhadap metode penentuan budaya lokal apa yang paling cocok untuk mencerminkan Tasikmalaya berdasarkan rumusan metode yang diajukan. Dari hasil analisis ditemukan jika budaya lokal yang dinilai sangat mencerminkan kabupaten Tasikmalaya adalah kerajinan tangan anyam. Anyaman dipilih atas dasar nilai historis yang sangat panjang. Selain itu, anyaman mendong dan pandan menjadi produk unggulan Tasikmalaya yang ditemukan pertama kali oleh pengrajin Singaparna dan masih bertahan hingga saat ini.