digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Batu bara menjadi bahan bakar yang paling banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang meningkat setiap tahunnya. Di sisi lain, pembangkit listrik berbahan bakar batu bara merupakan salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) terbesar di Indonesia yang berdampak buruk bagi lingkungan. Salah satu solusi yang dapat dikembangkan untuk menurunkan emisi yaitu dengan menambahkan biomassa khususnya kayu dalam proses pembakaran di boiler PLTU yang sudah direncanakan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030. Pohon albasia (Albizia falcataria) atau sengon bisa menjadi pilihan karena dapat tumbuh dengan cepat di iklim tropis. Pada penelitian ini, pemodelan dan simulasi pembakaran campuran batu bara dan kayu albasia pada PLTU Pelabuhan Ratu dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Aspen Plus v11. Pembakaran dilakukan pada tiga skenario, yaitu laju massa dan laju volumetrik bahan bakar konstan, juga laju energi konstan. Hal ini dilakukan untuk menganalisis emisi dan temperatur gas buang yang dihasilkan di boiler turbin uap juga daya keluaran dan efisiensi pembangkit dengan variasi kandungan kayu albasia pada bahan bakar. Hasil analisis menunjukkan emisi gas buang mengalami penurunan seiring dengan kenaikan persentase kayu albasia pada bahan bakar. Nilai daya keluaran generator juga menurun ketika dilakukan pembakaran campuran batu bara dan kayu albasia. Akan tetapi, nilai dari efisiensi pembangkit meningkat dikarenakan persentase penurunan laju perpindahan panas masuk lebih tinggi daripada persentase penurunan daya keluaran generator. Temperatur pembakaran juga menurun karena NCV bahan bakar menurun.