digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Mangrove merupakan ekosistem yang unik karena letaknya pada peralihan antara ekosistem darat dan laut. Ekosistem mangrove memiliki fungsi penting dari sisi ekologi, ekonomi, maupun sosial. Ekosistem mangrove memiliki kemampuan untuk menyediakan beragam tipe jasa ekosistem yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu jasa pengaturan, jasa penyedia, jasa pendukung, dan jasa budaya. Muara Bojong Salawe (MBS) di Pangandaran Jawa Barat, merupakan kawasan rehabilitasi mangrove yang dekat dengan pelabuhan dan tempat pelelangan ikan sehingga interaksi antara manusia dengan ekosistem mangrove cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis ketersediaan jasa ekosistem mangrove, memperkirakan nilai ekonomi jasa ekosistem mangrove, mengidentifikasi dan menganalisis persepsi dan partisipasi masyarakat, dan menyusun strategi pengelolaan ekosistem mangrove di kawasan rehabilitasi mangrove MBS. Ketersediaan jasa ekosistem mangrove dilakukan dengan wawancara dan kuesioner, nilai ekonomi diperoleh dari data sekunder, persepsi dan partisipasi masyarakat diperoleh dari wawancara dan penyebaran kuesioner kepada 100 responden. Untuk strategi pengelolaan ekosistem mangrove dilengkapi dengan informasi dari 7 pakar di bidang pengelolaan ekosistem mangrove dengan mengisi kuesioner. Analisis ketersediaan jasa ekosistem dilakukan dengan pendekatan matriks jasa ekosistem bukhard model (2012). Tingkat persepsi dan partisipasi masyarakat dianalisis menggunakan metode simple multi atribute rating technique sedangkan hubungan persepsi dengan partisipasi dianalisis dengan uji statistik non-parametrik Rank Spearman. Data yang diperoleh digunakan untuk merumuskan strategi pengelolaan kawasan rehabilitasi mangrove MBS menggunakan metode Analytic Network Process (ANP). Hasil penelitian di kawasan rehabilitasi mangrove MBS menunjukan bahwa ketersediaan jasa ekosistem melebihi kebutuhan masyarakat pada setiap komponen jasa ekosistem. Total nilai ekonomi jasa ekosistem mangrove sebesar Rp2.808.594.411.642 rupiah/tahun atau $181.738.993,89 USD/tahun. Persepsi masyarakat terhadap fungsi pengelolaan dan sosial ekonomi berada pada tingkat sedang dan presepsi terhadap fungsi sosial budaya, ekologis dan fisik berada pada tingkat tinggi. Partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan sumberdaya mangrove berada pada tingkat partisipasi kurang. Hubungan persepsi dengan partisipasi masyarakat yaitu sangat lemah dan tidak signifikan. Strategi pengelolaan ekosistem mangrove di kawasan mangrove MBS dapat dicapai dengan fokus prioritas strategi yaitu: 1) pengelolaan dan pengawasan ekosistem yang bersifat partisipatif, 2) peningkatan SDM dengan pelatihan dan sosialisasi, 3) pelatihan kemampuan administrasi, pengelolaan keuangan, kepengurusan, dan aturan pelaksanaan program ekowisata. Pengelolaan optimal akan menjamin keberlanjutan ekosistem mangrove sehingga dapat memberikan jasa ekosistem bagi masyarakat sekitar.