Pembangkit gelembung mikro/nano telah menarik banyak perhatian dalam
beberapa tahun terakhir berkat potensi pemanfaatannya dalam berbagai bidang,
seperti; pengolahan air minum dan air limbah, agrikultur, teknologi material,
kedokteran dan obat-obatan, sistem energi serta industri makanan. Metode kavitasi
hidrodinamik dengan aliran berputar merupakan salah satu metode pembangkitan
gelembung mikro/nano yang lebih unggul dibandingkan metode lainnya karena
lebih efisien dan ekonomis, serta dapat bekerja dalam berbagai tekanan dan
kecepatan aliran. Penelitian dan pengembangan masih terus dilakukan untuk
memperoleh desain nosel pembangkit gelembung yang lebih efisien.
Penelitian ini, simulasi dan eksperimen dilakukan untuk mempelajari karakteristik
aliran dua fase di dalam nosel aliran berputar dan karakteristik dimensional dari
gelembung mikro yang dihasilkan. Simulasi dilakukan dengan metode
Computational Fluid Dynamic (CFD) yang dikombinasikan dengan Population
Balance Method (PBM) menggunakan perangkat lunak Ansys Fluent. Simulasi
menggunakan transient solver dilakukan dengan model dua fase menggunakan
model campuran (mixture model), fenomena penggabungan gelembung
menggunakan model Turbulen, fenomena pemecahan gelembung menggunakan
model Lehr dengan air sebagai fase primer dan gas oksigen sebagai fase sekunder.
Pada tahap eksperimen, aliran dua fase di dalam nosel aliran berputar direkam
menggunakan high speed camera, dan distribusi ukuran gelembung yang dihasilkan
dianalisis menggunakan metode Particel Image Velocimetry (PIV).
Pemodelan aliran dua fase dengan metode CFD-PBM menggunakan transient
solver, model mixture, model penggabungan Turbulen dan model pemecahan Lehr
terbukti mampu memberikan prediksi distribusi ukuran gelembung yang sesuai
dengan hasil eksperimen, dan mampu memberikan prediksi fenomena aliran dua
fase di dalam nosel aliran berputar. Distribusi ukuran gelembung yang diperoleh
dari hasil eksperimen menunjukkan adanya peningkatan jumlah gelembung mikro
yang dihasilkan sebesar 12-19% pada peningkatan laju aliran air dari 20 ke 32
L/min, sementara perubahan laju aliran gas oksigen dari 0,5 ke 1 L/min tidak
menunjukkan pengaruh yang signifikan.