ABSTRAK Hanaa Halimah Sya'diyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Perikanan merupakan sektor penting dalam ekonomi Indonesia, salah satunya
budidaya ikan mas, yang banyak diminati dan memiliki tingkat produksi yang
tinggi. Pada budidaya ikan, proses manipulasi seringkali memerlukan anestesi
untuk mengurangi stres dan mortalitas ikan. Minyak cengkeh digunakan sebagai
alternatif senyawa anestesi yang ekonomis dan ramah lingkungan, dengan
kandungan utama eugenol. Faktor-faktor seperti perbedaan ukuran pada ikan dan
suhu air dapat mempengaruhi efektivitas induksi anestesi dan waktu pemulihan
pada ikan. Penelitian ini mengkaji pengaruh variasi ukuran ikan dan suhu air
terhadap waktu induksi anestesi dan waktu pemulihan ikan mas yang dianestesi
menggunakan minyak cengkeh. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen
yang terdiri atas 6 kelompok perlakuan (kontrol (25oC, air), kontrol pelarut (25 oC,
air:ethanol 95% (1:10) sebanyak 40 mg/L), dan perlakuan anestesi dengan imersi
minyak cengkeh:ethanol 95% (1:10) sebanyak 40 mg/L, pada suhu air 15oC, 20oC,
25oC, dan 30oC) pada ukuran ikan mas kecil (71.25±10.5 mm) dan besar
(129.92±15.91 mm) dengan 6 kali ulangan, total 72 ekor. Ikan mas yang diperoleh
diaklimatisasi dalam bak penampungan dengan volume air 132x42x44 cm3
sedikitnya selama 2 hari, kemudian dilakukan pemberokan selama 24 jam. Setiap
ekor ikan mas dari kedua kelompok ukuran diberikan perlakuan dalam wadah
bervolume air total 10 L. Pengambilan data berupa kualitas air (suhu, pH,
konduktivitas), tingkah laku ikan, lama waktu induksi dan pemulihan, serta
tingkat kelulusan hidup ikan 48 jam setelah eksperimen. Data yang diperoleh
dianalisis menggunakan uji Shapiro-Wilk dan uji Levene untuk kemudian
dilakukan analisis varians two-way ANOVA menggunakan SPSS. Perbedaan
yang signifikan diuji lebih lanjut dengan uji Tukey. Variasi ukuran ikan tidak
berpengaruh secara signifikan pada waktu induksi anestesi ikan mas (p>0.05).
Waktu induksi anestesi pada perlakuan suhu 15oC dan 20oC berbeda secara nyata
dengan perlakuan suhu 25oC dan 30oC (p<0.05). Pada suhu 15oC dan 20oC, waktu
induksi anestesi ikan mas lebih cepat dibandingkan dengan perlakuan suhu 25oC
dan 30oC. Variasi ukuran ikan tidak berpengaruh secara signifikan pada waktu
pemulihan ikan mas (p>0.05). Waktu pemulihan pada perlakuan suhu 15oC
memberikan pengaruh yang berbeda secara nyata terhadap suhu lainnya (p<0.05).
Pada suhu 15oC, waktu pemulihan ikan mas jauh lebih lama dibandingkan dengan
kelompok perlakuan suhu lainnya. Waktu pemulihan pada perlakuan suhu 20oC
berbeda nyata dengan 25oC (p<0.05). Pada suhu 25oC, waktu pemulihan
berlangsung lebih lama dibandingkan suhu 20oC. Ada interaksi antara variasi
ukuran dan suhu air terhadap waktu induksi anestesi (p<0.05) dan tidak ada
interaksi antara variasi ukuran dan suhu air terhadap waktu pemulihan ikan mas
(p>0.05). Informasi mengenai pengaruh perbedaan ukuran dan suhu air terhadap
waktu induksi anestesi dan waktu pemulihan ikan mas diharapkan dapat
memberikan wawasan untuk pengembangan praktik budidaya ikan yang lebih
berkelanjutan, serta memberikan kontribusi ilmiah terkait respon fisiologis ikan
terhadap anestesi menggunakan minyak cengkeh.