digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Kathlene Ronauli Martini
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Pasar suplemen kesehatan saat ini didominasi oleh segmen masyarakat berusia dibawah 35 tahun karena adanya peningkatan kesadaran kesehatan, kesejahteraan, serta dorongan performa fisik. Riset pasar ini berfokus pada strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh 4Life Indonesia, sebuah perusahaan suplemen kesehatan yang berasal dari Amerika Serikat, untuk mendapatkan segmen pelanggan berpotensi ini dan meningkatkan pendapatan perusahaan. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memahami perilaku pembelian segmen pasar dibawah 35 tahun terkait suplemen kesehatan, serta mengajukan proposisi nilai dan strategi marketing yang cocok untuk segmen tersebut. Penelitian ini mengkombinasikan metode kualitatif dalam bentuk wawancara terhadap 12 pelanggan berpotensi, dengan metode kuantitatif dalam bentuk kuesioner yang dilengkapi oleh 110 peserta. Metode analisa bisnis seperti PESTLE, Porter’s Five Forces, dan Competitive Profile Matrix (CPM) digunakan untuk menganalisa lingkungan eksternal dari perusahaan. Customer Journey 5A digunakan untuk menganalisa perjalanan pelanggan. Marketing Mix 4P, STP, Value Chain Analysis, dan VRIO digunakan untuk menganalisa lingkungan internal dari perusahaan. Dari hasil analisis tersebut, analisa SWOT dibuat untuk menentukan proposisi nilai dan strategi marketing yang sesuai. Hasil penelitian menunjukan pengaruh faktor ekonomi, sosial-budaya, dan teknologi, dalam perilaku segmen tersebut, serta keunikan produk, personalisasi, rekomendasi, dan ulasan daring. Proposisi nilai berfokus pada tingginya kualitas, kedalaman riset produk, pelabelan yang transparan, serta fitur yang berfokus pada pelanggan. Strategi marketing yang dibuat menggunakan strategi diferensiasi, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan brand 4Life Indonesia. Hasil dari penelitian ini akan membantu 4Life Indonesia untuk mendapatkan dan menempatkan diri secara strategis sebagai solusi unik dari masalah kesehatan dari segmen dibawah 35 tahun sehingga mendukung perkembangan perusahaan yang berjangka panjang