Penelitian ini menangani tren meningkatnya insiden dalam area produksi atas produk
digital Bank Negara Indonesia (BNI). Tren ini tidak hanya mengancam kualitas
keseluruhan produk tetapi juga menempatkan BNI pada posisi kerugian bersaing,
khususnya dalam ranah produk digital. Akar penyebab kerugian bersaing BNI dapat
ditelusuri kembali ke jumlah insiden yang tinggi, menunjukkan masalah sistematis
dalam kualitas produk. Hal ini selanjutnya menunjukkan ketidakefektifan proses
jaminan kualitas, tanggung jawab yang dibebankan oleh departemen IT Testing &
Quality Assurance. Setelah penyelidikan menyeluruh, teridentifikasi kesenjangan
pengetahuan kritis di antara karyawan departemen tersebut. Ini secara jelas menyoroti
ketiadaan praktik manajemen pengetahuan (KM) yang kuat di dalam departemen.
Objektif utama dari penelitian ini adalah memperbaiki ketidakefisienan manajemen
pengetahuan di dalam departemen untuk memperkuat proses jaminan kualitas dan,
sebagai hasilnya, meningkatkan kualitas produk digital. Penelitian ini melakukan
penilaian kematangan KM, diikuti dengan analisis rinci terhadap akar penyebab yang
menghambat implementasi KM yang efektif melalui FGD dengan para pemimpin di
departemen. Hasilnya memberikan rekomendasi strategis untuk memperkuat praktik
KM, menutup kesenjangan pengetahuan yang ada, dan meningkatkan kualitas produk
digital BNI. Pendekatan proaktif ini bertujuan untuk mengukuhkan posisi bersaing BNI
dalam lanskap perbankan digital.