Limbah kain merupakan salah satu limbah yang sulit terurai. Limbah kain,
salahsatunya dapat dihasilkan dari proses industri konveksi. Salah satu sentra
konveksi yang dijuluki Kampung Gamis, terletak di Kabupaten Soreang, Bandung.
Kawasan tersebut dapat menghasilkan 2,2 ton limbah kain per hari. Pesanan yang
diterima oleh para pelaku usaha mencapai 2000 potong per pekan dan meningkat
hingga dua kali lipat menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Limbah yang digunakan dalam penelitian ini berupa kain perca sisa hasil produksi
konveksi di Kampung Gamis. Kain perca yang dikumpulkan memiliki ukuran dan
jenis yang berbeda. Implementasi penelitian dilakukan dengan melibatkan penjahit
di Kampung Gamis.
Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif. Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara, observasi, studi literatur serta eksplorasi. Konsep yang
dilakukan dalam penelitian merupakan metode upcycle dengan pengembangan dari
teori three stage of design dengan mengidentifikasi masalah, melakukan eksplorasi
dan pembuatan produk, serta teori warna agar produk yang dihasilkan memiliki
keharmonisan warna. Analisis dilakukan setelah proses penelitian dilakukan
dengan evaluasi produk serta survey penjahit di Kampung Gamis.
Produk yang dihasilkan dalam penelitian merupakan produk fashion, yaitu produk
tas. Metode yang digunakan yaitu metode upcycle dengan menggunakan teknik
manipulasi kain. Teknik manipulasi kain yang digunakan berdasarkan hasil
eksplorasi penelitian. Penelitian dapat di implementasikan terhadap pelaku
usaha/penjahit di Kampung Gamis dengan baik.