digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Limbah kain merupakan salah satu limbah yang sulit terurai. Limbah kain, salahsatunya dapat dihasilkan dari proses industri konveksi. Salah satu sentra konveksi yang dijuluki Kampung Gamis, terletak di Kabupaten Soreang, Bandung. Kawasan tersebut dapat menghasilkan 2,2 ton limbah kain per hari. Pesanan yang diterima oleh para pelaku usaha mencapai 2000 potong per pekan dan meningkat hingga dua kali lipat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Limbah yang digunakan dalam penelitian ini berupa kain perca sisa hasil produksi konveksi di Kampung Gamis. Kain perca yang dikumpulkan memiliki ukuran dan jenis yang berbeda. Implementasi penelitian dilakukan dengan melibatkan penjahit di Kampung Gamis. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, studi literatur serta eksplorasi. Konsep yang dilakukan dalam penelitian merupakan metode upcycle dengan pengembangan dari teori three stage of design dengan mengidentifikasi masalah, melakukan eksplorasi dan pembuatan produk, serta teori warna agar produk yang dihasilkan memiliki keharmonisan warna. Analisis dilakukan setelah proses penelitian dilakukan dengan evaluasi produk serta survey penjahit di Kampung Gamis. Produk yang dihasilkan dalam penelitian merupakan produk fashion, yaitu produk tas. Metode yang digunakan yaitu metode upcycle dengan menggunakan teknik manipulasi kain. Teknik manipulasi kain yang digunakan berdasarkan hasil eksplorasi penelitian. Penelitian dapat di implementasikan terhadap pelaku usaha/penjahit di Kampung Gamis dengan baik.