Cadangan panas bumi di Indonesia membuat negara ini memiliki potensi energi
panas bumi yang melimpah, namun pemanfaatannya masih minim karena
partisipasi investor yang kurang memadai. Dalam RUPTL PLN disebutkan bahwa
teradapt potensi pembangkit listrik tenaga panas bumi sebesar 330 MW di Gunung
Kembar, Aceh. Penelitian ini menganalisis kelayakan Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi (PLTP) Gunung Kembar 330 MW dengan tujuan menarik minat
investor untuk terlibat dalam proyek pemanfaatan energi terbarukan dan mencapai
National Determined Contributions (NDC) untuk tahun 2060. Empat skenario
dikembangkan untuk menentukan kelayakan proyek berdasarkan harga kredit
karbon dan durasi proyel. Skenario I dikembangkan untuk menilai kondisi
profitabilitas Indonesia saat ini dalam pembangkit listrik tenaga panas bumi
dengan mempertimbangkan harga karbon kredit sebesar 2 USD/tCO2 dan 25 tahun
durasi proyek. Skenario II dikembangkan dengan harga karbon kredit 18
USD/tCO2 dan durasi 25 tahun, Skenario III dengan harga yang sama namun
durasi yang lebih panjang 30 tahun, dan Skenario IV dengan harga 50 tCO2 dan
durasi waktu 30 tahun. Hasil pemodelan RETScreen menunjukkan bahwa kapasitas
yang sesuai untuk satu unit dari 330 MW kapasitas adalah 21 MW, berdasarkan
pertimbangan data steam flow dan aspek lainnya. Analisis keuangan menunjukkan
bahwa Internal Rate of Return (IRR) dari Skenario I adalah 11.6%, sedikit di atas
discount rate yang telah ditetapkan yaitu 10%. Internal Rate of Return (IRR) dan
Net Present Value (NPV) Skenario II lebih tinggi daripada Skenario I tetapi masih
memiliki angka LCOE yang cukup tinggi yaitu sebesar 0.091. Skenario III dan
Skenario IV memiliki nilai IRR dan NPV yang positif dengan LCOE lebih rendah
dibandingkan dengan Skenario II dan II dan menunjukkan bahwa proyek ini sangat
menguntungkan bagi para investor. Oleh karena itu, disarankan agar pemerintah
Indonesia meningkatkan penetapan harga penurunan karbon di Indonesia agar
proyek energi terbarukan lebih memiliki keuntungan yang tinggi dan menarik bagi
para investor untuk berinvestasi.