Perkerasan lapangan terbang mewakili 30 persen dari investasi awal pembangunan
bandara, dan hingga 40 persen dari biaya pemeliharaan infrastruktur bandara
tahunan. Maka pendekatan sebuah metode perencanaan perkerasan harus bisa
selalu mengakomodasi tantangan dinamika perkembangan dalam industri
penerbangan. Terjadi perubahan pendekatan perencanaan tebal perkerasan bandara
dari metode empiris menuju metode mekanistik dengan standar yang telah diatur
oleh Federal Aviation Administration (FAA). Metode Empiris diatur dalam standar
FAA 150/5320-6D, dan untuk mekanistik menggunakan standar FAA 150/5320-
6E, FAA 150/5320-6F, FAA 150/5320-6G yang diaplikasikan pada program
FAARFIELD. Kajian banding dilakukan dengan beberapa parameter yaitu tebal
perkerasan, nilai struktural perkerasan (PCN), nilai CDF dan kebutuhan biaya. FAA
menyaratkan bahwa ketebalan perkerasan memenuhi syarat dan efektif apabila
diperoleh tebal perkerasan paling minimum, nilai CDF yang rendah namun
memiliki nilai PCN yang paling kecil. Pada perkerasan lentur diperoleh hasil
ketebalan paling efektif adalah menggunakan metode mekanistik standar FAA
150/5320-6G, sedangkan untuk perkerasan kaku dengan standar FAA 150/5320-
6F.