digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK M. Falah Aththaariq
PUBLIC Alice Diniarti

Perkerasan lapangan terbang mewakili 30 persen dari investasi awal pembangunan bandara, dan hingga 40 persen dari biaya pemeliharaan infrastruktur bandara tahunan. Maka pendekatan sebuah metode perencanaan perkerasan harus bisa selalu mengakomodasi tantangan dinamika perkembangan dalam industri penerbangan. Terjadi perubahan pendekatan perencanaan tebal perkerasan bandara dari metode empiris menuju metode mekanistik dengan standar yang telah diatur oleh Federal Aviation Administration (FAA). Metode Empiris diatur dalam standar FAA 150/5320-6D, dan untuk mekanistik menggunakan standar FAA 150/5320- 6E, FAA 150/5320-6F, FAA 150/5320-6G yang diaplikasikan pada program FAARFIELD. Kajian banding dilakukan dengan beberapa parameter yaitu tebal perkerasan, nilai struktural perkerasan (PCN), nilai CDF dan kebutuhan biaya. FAA menyaratkan bahwa ketebalan perkerasan memenuhi syarat dan efektif apabila diperoleh tebal perkerasan paling minimum, nilai CDF yang rendah namun memiliki nilai PCN yang paling kecil. Pada perkerasan lentur diperoleh hasil ketebalan paling efektif adalah menggunakan metode mekanistik standar FAA 150/5320-6G, sedangkan untuk perkerasan kaku dengan standar FAA 150/5320- 6F.