

COVER Ruth Amelya Naibaho
EMBARGO  2027-04-02 
EMBARGO  2027-04-02 

BAB1 Ruth Amelya Naibaho
EMBARGO  2027-04-02 
EMBARGO  2027-04-02 

BAB4 Ruth Amelya Naibaho
EMBARGO  2027-04-02 
EMBARGO  2027-04-02 

BAB5 Ruth Amelya Naibaho
EMBARGO  2027-04-02 
EMBARGO  2027-04-02 

BAB2 Ruth Amelya Naibaho
EMBARGO  2027-04-02 
EMBARGO  2027-04-02 

BAB3 Ruth Amelya Naibaho
EMBARGO  2027-04-02 
EMBARGO  2027-04-02 

Karbon dioksida merupakan salah satu sumber pencemaran lingkungan. Setelah
dilakukan penelitian, ternyata karbon dioksida merupakan sumber atom C1 yang
mudah ditemukan dan tidak berbahaya. Salah satu penggunakan karbon dioksida
dalam sintesis senyawa 2-oksazolidinon. Produksi senyawa ini secara konvensional
memerlukan bahan-bahan kimia yang beracun dan berbahaya, tetapi hal ini dapat
diatasi dengan penggunaan karbon dioksida di dalam medium cairan ion. Cairan ion
yang digunakan adalah 1,3-dimetil-2,4,5-trifenilimidazolium iodida ([DMTPI]I).
Sintesis cairan ion ([DMTPI]I) dan 2-oksazolidinon dilakukan dengan menggunakan
metode MAOS (Microwave-Assisted Organic Synthesis). Senyawa benzoin dioksidasi
dengan bantuan tembaga(II) asetat dan diperoleh senyawa 1,2-difeniletan-1,2-dion
atau benzil. Sintesis benzil dilakukan dengan metode MAOS (100 watt) dengan suhu
60 ? selama 60 menit menghasilkan rendemen sebesar 60,8%. Kemudian senyawa
benzil digunakan sebagai prekursor untuk menyintesis senyawa 2,4,5-trifenilimidazol
atau lofin. Sintesis senyawa lofin dengan metode MAOS (100 watt) dilakukan pada
60 ? selama 90 menit dan diperoleh rendemen sebesar 84,2%. Selanjutnya senyawa
lofin digunakan untuk menyintesis cairan ion ([DMTPI]I) dengan metode MAOS (30
watt) pada 30 ? selama 60 menit dengan rendemen 16,3%. Cairan ion yang berhasil
disintesis digunakan sebagai pelarut untuk menyintesis senyawa 2-oksazolidinon
dengan metode MAOS (250 watt) pada 85 ?, selama 4 jam dan diperoleh rendemen
sebesar 41,4%. Senyawa benzil memberikan puncak serapan IR vibrasi C-H aromatik
pada 3054 cm-1 dan vibrasi C=O pada 1583 cm-1. Senyawa lofin memberikan puncak
serapan IR vibrasi N-H pada 3431 cm-1, vibrasi C=N imina pada 1661 cm-1, dan vibrasi
C-N pada 1262 cm-1. Cairan ion ([DMTPI]I) memberikan puncak serapan IR vibrasi
O-H pada 3438 cm-1 yang menunjukkan sifat hidroskopis cairan ion, vibrasi C-H sp3
pada 2915 cm-1, dan C-N imina pada 1261 cm-1. Hasil pengukuran 1H-NMR untuk
senyawa 2-oksazolidinon memberikan sinyal khas proton CH2-N pada 3,47 ppm,
sinyal khas proton CH2-O pada 4,25 ppm dan sinyal khas proton N-H pada 5,74 ppm.
Hasil pengukuran 13C-NMR untuk senyawa 2-oksazolidinon memberikan geseran
kimia 158,06 ppm, 40,79 ppm, dan 65,42 ppm.