digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


KHARISMA AULIA PUTRI
EMBARGO  2027-08-15 

KHARISMA AULIA PUTRI
EMBARGO  2027-08-15 

KHARISMA AULIA PUTRI
EMBARGO  2027-08-15 

KHARISMA AULIA PUTRI
EMBARGO  2027-08-15 

KHARISMA AULIA PUTRI
EMBARGO  2027-08-15 

KHARISMA AULIA PUTRI
EMBARGO  2027-08-15 


Permintaan produksi perekat kayu terus meningkat seiring waktu karena perekat kayu memegang peran penting dalam industri konstruksi kayu. Namun, umumnya perekat kayu komersial di industri berbahan dasar senyawa petrokimia yang tidak terbarukan, misalnya urea-formaldehid dan melamin-formaldehid. Senyawa tersebut dapat melepaskan polutan yang berbahaya bagi manusia karena dapat meningkatkan risiko kanker. Oleh karena itu, diperlukan alternatif bahan perekat yang berbahan dasar material terbarukan yang aman bagi makhluk hidup dan juga lingkungan. Pati merupakan salah satu alternatif komponen perekat. Pada penelitian ini, pati diisolasi dari singkong kemudian dimodifikasi melalui kopolimerisasi cangkok. Monomer yang digunakan adalah senyawa turunan akrilat, yaitu kalium 3 sulfopropil metakrilat. Kopolimer yang dihasilkan adalah pati-g-poli(kalium 3-sulfopropil metakrilat) yang selanjutnya diikat silang dengan polivinil alkohol (PVA) menggunakan natrium trimetafosfat untuk meningkatkan sifat mekanik dari perekat pati. Hasil kopolimerisasi cangkok menunjukkan persentase pencangkokan yang lebih besar pada saat jumlah inisiator sebanyak 40% (b/b terhadap pati) dengan metode pemanasan menggunakan gelombang mikro. Pati-g-poli(kalium 3-sulfopropil metakrilat) terikat silang PVA dikarakterisasi menggunakan FTIR dan ditemukan pita serapan yang khas pada bilangan gelombang 1137 cm?1 dari gugus C?O, 1750 cm?1 dari gugus C=O, dan adanya serapan yang lebar dari -OH pada bilangan gelombang 3000?3700 cm?1. Selain itu, viskositas larutan pati g-poli(kalium 3-sulfopropil metakrilat) terikat silang PVA (PKSM-PVA) meningkat seiring dengan peningkatan jumlah agen pengikat silang. Hasil pengujian kekuatan geser pada bahan multipleks yang direkatkan menggunakan PKSM-PVA dengan area ukuran rekat 4 cm x 6 cm, memerlukan beban maksimum 525,8 N untuk memisahkan hasil rekatan. Data menunjukkan bahwa semakin tinggi jumlah PVA yang berikatan silang dengan pati, maka tingkat kerekatan semakin meningkat. Data-data tersebut menunjukkan bahwa produk yang disintesis pada penelitian ini berpotensi sebagai bahan perekat