digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi praktik tanggung jawab etis tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) mana yang memiliki pengaruh lebih tinggi terhadap niat beli konsumen Indonesia di industri fast fashion dari negara maju ketika mereka berupaya memperluas merek mereka ke Indonesia. Dua praktik tanggung jawab etis CSR, yaitu penerapan strategi refashioning dalam pengelolaan limbah pakaian dan pemberian upah layak kepada karyawan dibandingkan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap niat membeli konsumen di Indonesia. Untuk pengumpulan data, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dimana ada 2 skenario berbeda yang dibagikan secara acak kepada partisipan. Peneliti menggunakan analisis regresi dan uji t sampel independen untuk membandingkan hasil antara 2 kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan fashion yang menerapkan refashioning dalam pengelolaan limbah pakaian memberikan dampak positif terhadap niat beli konsumen. Namun pemberian upah layak tidak berdampak positif terhadap niat membeli. Hasil menunjukkan bahwa penerapan strategi refashioning dalam pengelolaan limbah pakaian tidak memberikan pengaruh yang lebih tinggi terhadap niat beli konsumen dibandingkan memastikan upah layak bagi karyawan. Kesimpulannya, penerapan strategi refashioning dalam pengelolaan limbah pakaian pada industri fast fashion berpengaruh terhadap niat beli konsumen. Namun, pemberian upah layak kepada pekerja tidak memberikan pengaruh yang signifikan di pasar Indonesia karena kesadaran masyarakat Indonesia terhadap upah layak masih rendah.