digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) adalah perusahaan minyak dan gas yang saat ini beroperasi di area Mahakam PSC. Untuk mendukung kegiatan produksi, perusahaan menggunakan armada laut di area Delta Mahakam. PHM memiliki kontrak layanan dengan pemilik kapal dan juga secara terpisah bekerjasama dengan kontraktor lain untuk menyediakan bahan bakar bagi seluruh armada laut yang dioperasikan perusahaan. Para pemangku kepentingan sangat mendorong program optimasi biaya untuk memastikan profitabilitas bisnis. Biaya operasional bahan bakar merupakan komponen penting dalam anggaran tahunan dan menjadi fokus dari inisiatif pengurangan biaya. Manajemen resiko dievaluasi lebih lanjut untuk memastikan dampak buruk minimal saat implementasi program. Empat kriteria utama (biaya operasional, kehandalan system, pertambahan nilai, dan K3) digunakan sebagai landasan untuk membangun jaringan pasok terbaik untuk Perusahaan. Revitalisasi jaringan pasok dengan meninjau empat alternatif (pengiriman langsung, pusat distribusi, jaringan campuran, dan swakelola persediaan) dipelajari untuk mengevaluasi resiko terkait dan potensi manfaatnya. Proses pengambilan keputusan melalui Analytical Hierarchy Process (AHP) dilakukan untuk menentukan jaringan penyediaan bahan bakar terbaik di area Mahakam. Jaringan campuran memiliki nilai tertinggi sebesar 33.7% dengan rasio konsistensi 0.5% berdasarkan penilaian dari para ahli terkait. Manajemen risiko rantai pasokan menggunakan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) dilakukan untuk menghindari gangguan dalam kegiatan operasi perusahaan. Jaringan campuran memiliki nilai total prioritas resiko terendah sebesar 212 poin. . Rencana penerapan jaringan caringan campuran dibuat untuk mendukung realisasi pekerjaan dan mendapatkan penghematan biaya untuk Perusahaan. Program yang dibuat menyoroti tiga potensi resiko tertinggi yaitu; cedera pribadi, tumpahan minyak, dan selisih perhitungan/inventaris.