digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nadhirah Maryam Mufidah
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Nadhirah Maryam Mufidah
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Nadhirah Maryam Mufidah
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Nadhirah Maryam Mufidah
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Nadhirah Maryam Mufidah
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Nadhirah Maryam Mufidah
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Nadhirah Maryam Mufidah
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Nadhirah Maryam Mufidah
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Pedagang kaki lima (PKL) merupakan salah satu sektor informal yang banyak menyebabkan tata ruang kota terganggu karena menempati ruang publik yang tidak diperuntukan untuk berjualan seperti trotoar dan badan jalan. Jalan Pusdai dan Jalan Surapati merupakan beberapa jalan di Kota Bandung yang menjadi lokasi berjualan PKL. Pemilihan jalan-jalan tersebut oleh PKL didorong karena tingginya interaksi dan keluar masuk masyarakat di daerah tersebut. Hal ini dikarenakan terdapat dua fasilitas umum yang berlokasi di dekat kedua jalan tersebut, yaitu Pasar Cihaurgeulis dan Pusdai. Terdapat rencana revitalisasi Pasar Cihaurgeulis yang diharapkan dapat dijadikan alternatif lokasi berjualan bagi PKL di sekitar Pasar Cihaurgeulis. Akan tetapi, perbedaan karakteristik berjualan antara PKL dan pedagang pasar membuat keinginan PKL untuk pindah dari trotoar dan pinggir jalan ke Pasar Cihaurgeulis yang sudah direvitalisasi belum dapat diidentifikasi. Penelitian ini berfokus untuk mengidentifikasi karakteristik berjualan PKL di Jalan Pusdai dan Jalan Surapati, minat PKL untuk berjualan di Pasar Cihaurgeulis jika sudah selesai direvitalisasi, bagaimana hubungan karakteristik berjualan tersebut terhadap keinginan PKL untuk berjualan di Pasar Cihaurgeulis, serta karakteristik lokasi berjualan di pasar yang diminati oleh PKL. Karakteristik PKL yang diteliti antara lain karakteristik lokasi berjualan, sarana, komoditas, dan fasilitas berjualan, serta manajemen berjualan PKL. Metode analisis menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dan pengumpulan data menggunakan wawancara dan kuesioner. Hasil analisis menunjukkan bahwa kenyamanan dan keinginan untuk berpindah lokasi PKL memiliki hubungan dengan keinginan PKL untuk memanfaatkan Pasar Cihaurgeulis hasil revitalisasi. Kemudian, jika dilihat dari segi komoditas, sarana, dan waktu berjualan, PKL yang cenderung ingin memanfaatkan Pasar Cihaurgeulis adalah PKL yang memiliki karakteristik yang mirip dengan pedagang yang ada di pasar. Selain itu, beberapa PKL juga ada yang memang sudah memiliki rencana atau cita-cita untuk berjualan di pasar dan ingin pindah ke Pasar Cihaurgeulis jika sudah selesai direvitalisasi nanti.