digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Muhamad Adryan Arif Farrosi
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Muhamad Adryan Arif Farrosi
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Muhamad Adryan Arif Farrosi
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Muhamad Adryan Arif Farrosi
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Muhamad Adryan Arif Farrosi
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Muhamad Adryan Arif Farrosi
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 Muhamad Adryan Arif Farrosi
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Muhamad Adryan Arif Farrosi
PUBLIC Alice Diniarti

Kebutuhan dan tantangan dalam industri konstruksi jalan rel semakin berkembang, dimana salah satunya terkait kebutuhan peningkatan total ketersediaan jalan rel Indonesia pada tahun 2030. Hal ini turut menuntut kontraktor perkeretaapian dalam meningkatkan produktivitas konstruksi, kualitas dan efisiensi biaya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan melalui penerapan teknologi peralatan konstruksi. Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya perumusan dan pemetaan awal dalam penerapan peralatan konstruksi saat ini sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan pada perumusan rencana strategi teknologi konstruksi terutama bagi kontraktor perkeretaapian Indonesia. Pemetaan ini digambarkan sebagai suatu lansekap teknologi dimana pada penelitian ini akan melihat pada perkembangan dan posisi Indonesia terhadap dunia dalam teknologi peralatan konstruksi jalan rel, melihat gambaran penerapan peralatan konstruksi jalan rel saat ini, hingga gambaran awal kebutuhan peralatan konstruksi jalan rel dimasa mendatang. Hasil penelitian menunjukan bahwa perkembangan mekanisasi peralatan konstruksi jalan rel di Indonesia baru dimulai sekitar era 1980an, sedangkan di dunia telah lebih dahulu dilakukan pada 1940an. Dan pada posisi penerapan saat ini, peralatan konstruksi jalan rel yang diterapkan di Indonesia berupa kelompok earthwork machine dan medium equipment, sedangkan pada penerapan global telah termekanisasi dengan kelompok peralatan special purpose machine dan large/ heavy equipment. Kemudian pada gambaran penerapannya masih terhambat karena beberapa faktor seperti faktor peralatan konstruksi seperti kerusakan alat, biaya pengadaan, kehilangan dan juga minimnya operator lalu ada faktor area/ medan konstruksi yang berkaitan pada mobilisasi alat serta faktor sosial-budaya yang berkaitan karena protes dari warga sekitar. Begitu pula, pengaruh faktor pendorong pada aspek teknologi, aspek organisasi dan aspek lingkungan bagi kontraktor. Dan untuk gambaran kebutuhan teknologi, dimana teknologi pada kategori special purpose machine dan large/ heavy equipment menjadi kebutuhan teknologi konstruksi jalan rel dimasa mendatang menurut kontraktor.