Resistensi terhadap antimikroba masih menjadi masalah global yang berdampak pada tingginya
angka morbiditas, mortalitas, lama perawatan dan besarnya biaya pengobatan. Pola resistensi dan
pergeseran sensitivitas merupakan salah satu strategi Program Pengendalian Resistensi
Antimikroba (PPRA) di Rumah Sakit untuk mencegah pandemi resistensi mikroba. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pola resistensi dan pergeseran sensitivitas antimikroba di Unit
Perawatan Intensif RS Advent Bandung. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif obersvasional
retrospektif pada bulan Juni-Agustus 2023. Data pola kuman dan pola resistensi menggunakan data
tahun 2020, 2021 dan 2022. Dipilih 5 bakteri Gram negatif, 5 bakteri Gram Positif, dan 1 jamur yang
digunakan untuk menganalisis pergeseran sensitivitas. Analisis statistik menggunakan uji T-test
untuk melihat kebermaknaan dari pergeseran sensitivitas dengan p-value sebesar <0,05. Dari hasil
pengolahan data didapat bahwa spesimen terbanyak adalah spesimen sputum (69,95%), dengan
mikroba terbanyak untuk bakteri Gram negatif yaitu A.baumanii [Carbapenem Resistant] (13,64%),
K.pneumoniae (13,64%), P.aeruginosa (8,22%), K.pneumoniae [Carbapenem Resistant] (5,77%),
Acinetobacter sp. [Carbapenem Resistant] (4,72%), bakteri Gram positif yaitu S.aureus (23,24%), S.
pyogenes (8,11%), S.epidermidis [CoNS] (5,95%), S.haemolyticus [CoNS] (5,95%), S.pneumoniae
(2,16%), dan untuk jamur Candida albicans (40%). Pergeseran mikroba terhadap antimikroba
bermakna secara statistik dari sensitif ke tidak sensitif adalah Klebsiella pneumoniae,
Staphylococcus pyogenes, Staphylococcus epidermidis [CoNS], Staphylococcus haemolyticus [CoNS],
Candida albicans. Untuk pergeseran mikroba terhadap antimikroba yang bermakna secara
statistika dari resistensi ke sensitif adalah Acinetobacter baumanii [Carbapenem Resistant],
Acinetobacter sp. [Carbapenem Resistant], Klebsiella pneumoniae [Carbapenem Resistant],
Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumonia.