digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fitriana
PUBLIC yana mulyana

Latar Belakang dan Tujuan : Mikroorganisme laut khususnya jamur, menjadi sumber penting untuk mendapatkan senyawa baru dengan aktivitas farmakologis yang potensial. Jamur laut berasosiasi dengan berbagai macam substrat, diantaranya sponge, mangrove, alga dan tunikat. Metabolit sekunder dari jamur laut yang berasal dari alga dilaporkan memiliki potensi yang dapat dikembangkan sebagai antimikroba seperti antibakteri, antijamur, antivirus dan sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh strain jamur laut dengan potensi aktivitas biologi sebagai antimikroba. Metode : Isolasi jamur dari 7 jenis sampel alga menggunakan mediæYPD Agar dengan komposisi yang terdiri dari yeast extract, pepton, deksfrosa dan agar dengan komposisi 5:5:10:16 dalam air laut buatan dan ditambahkan antibiotik streptomisin sulfat„ di inkubasi selama 5-7 hari pada inkubator. Terhadap koloni jamur yang tumbuh dipindahkan ke media yang baru sampai diperoleh isolat jamur murni. Isolat jamur murni difermentasi dalam media cair YPP selama 3 minggu. Kultur cair dan miseliajamur dipisahkan dengan cara filtrasi. Kultur cair diekstraksi dengan cara ekstraksi cair-cair sedangkan miselia diekstraksi dengan cara maserasi selama 24 jam dengan pelarut etil asetat. Pelarut diuapkan sampai diperoleh ekstrak kering dan diuji aktivitas antimikrobanya terhadap bakteri Escherichia coli, Bacillus subtilis dan jamur Candida albicans dengan metode difusi cakram. Ekstrak yang memiliki aktivitas antimikroba kemudian ditentukan konsenfrasi hambat minimumnya menggunakan metode mikrodilusi dan konsentrasi bunuh minimum pada media agar Mueller-Hinton. Hasil : 18 isolat jamur murni diperoleh dari 7 jenis sampel alga. Aktivitas antimikroba ekstrak dari kultur cair ditunjukkan oleh ekstrak A2, A3, A4, C3, C4, D, GI, G2 dengan nilai KHM dan KBM 1024 gg/mL, ekstrak F3 dengan nilai KHM dan KBM 512 gg/mL terhadap bakteri Escherichia coli dan ekstrak A4, B, C3, C6, F3 dengan KHM dan KBM 1024 gg/mL terhadap bakteri Bacillus subtilis. Aktivitas antimikroba dari ekstrak miselia ditunjukkan oleh ekstrak A3, B, E, F3 dengan nilai KHM dan KBM 1024 yg/mL terhadap bakteri Escherichia coli dan ekstrak A1, A2, A4, C3, C4, D, F2, F3 der,gan niiai KHM dan KBM 1024 gg/mL dan ekstrak E dengan KHM dan KBM 512 yg/mL?terhadap bakteri Bacillus subtilis. Sedangkan Ekstrak dari kultur cair dan ekstrak dari miselia terhadap jarnur Candida albicans tidak memiliki aktivitas antimikroba. Kesimpulan Aktivitas antimikroba terbesar ditunjukkan oleh ekstrak dari kultur cair F3 dari sampel AKT.F (alga merah) yang memberikan nilai KHM dan KBM sebesar 512 gg/mL terhadap bakteri Escherichia coli sedangkan eksfrak dari miselia E dari sampel AKT.E (alga merah) yang memberikan nilai KHM dan KBM sebesar 512 gg/mL terhadap bakteri Bacillus subtilis. Dengan demikian ekstrak kultur cair F3 dan Ekstrak miselia E memiliki potensi kuat sebagai antimikroba.