digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK F. Michelle Dominic Tarigan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 F. Michelle Dominic Tarigan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 F. Michelle Dominic Tarigan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 F. Michelle Dominic Tarigan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 F. Michelle Dominic Tarigan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 F. Michelle Dominic Tarigan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER F. Michelle Dominic Tarigan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA F. Michelle Dominic Tarigan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN F. Michelle Dominic Tarigan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Salah satu blok pertambangan minyak bumi yang berada di wilayah Riau adalah blok Rokan. Minyak bumi yang telah diekstraksi umumnya didistribusikan melalui pipa penyalur. Satu di antara segmen pipa penyalur Rokan terdapat segmen Bangko–Batang dengan panjang 47 km dan melewati pelintasan jalan raya sehingga dapat mempengaruhi pengoperasiannya. Oleh karena itu, diperlukan desain pipa penyalur yang memenuhi standar dan regulasi yang berlaku. Dalam tugas sarjana ini, dilakukan evaluasi desain dari pipa penyalur tersebut. Evaluasi ini mencakup perhitungan ketebalan dan pemilihan schedule pipa, analisis tegangan pada pelintasan berdasarkan API RP 1102, dan evaluasi pemenuhan kode berdasarkan ASME B31.4. Pipa penyalur diuji terhadap pembebanan pengujian hidrostatis, operasi, sustained, dan ekspansi termal untuk kasus desain dan kerja. Pemodelan dan simulasi pembebanan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak CAESAR II. Berdasarkan analisis, disimpulkan bahwa pipa penyalur Bangko–Batang berdiameter NPS 16 memerlukan schedule 40 untuk dapat memenuhi batas tegangan yang ditetapkan oleh API RP 1102 dan ASME B31.4, dengan nilai tegangan maksimum 153,5 MPa (0,7) untuk kasus pembebanan pengujian hidrostatis, 196,7 MPa (0,9) dan 152,4 MPa (0,7) untuk pembebanan operasi kasus desain dan kerja, 139,4 MPa (0,64) dan 131,3 MPa (0,61) untuk pembebanan sustained kasus desain dan kerja, serta 306,9 MPa (0,8) dan 241 MPa (0,64) untuk pembebanan ekspansi termal pada kasus desain dan kerja. Hasil perhitungan dan evaluasi schedule pipa sesuai dengan kondisi existing berdasarkan dokumen teknis PT Pertamina Gas.