digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Nur Fauzi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia merupakan salah satu negara dengan sumber energi baru terbarukan (EBT) yang melimpah. Namun, pemanfaatannya masih sangat minim, hanya sekitar 0,34%. Hal ini membuat kebutuhan energi berbahan bakar fosil atau migas di Indonesia masih sangat tinggi dan terus meningkat. Pipa penyalur merupakan salah satu metode transmisi migas yang secara masif digunakan secara global, termasuk Indonesia karena cukup aman dan efisien. Walaupun begitu, masih terjadinya kebocoran pada pipa yang menimbulkan kerugian, baik bagi perusahaan maupun masyarakat sekitar. Hal ini terjadi salah satunya akibat kurang dilakukannya pengendalian manajemen kajian risiko terhadap pipa penyalur. Tugas akhir ini berisi studi kasus tentang kajian risiko dan strategi penurunan risiko untuk pipa penyalur lepas pantai. Analisis kajian risiko akan mengacu pada recommended practice API 581 dan W. Kent Muhlbauer 2015. Berdasarkan hasil analisis kajian risiko untuk 3 segmen sepanjang pipa penyalur, didapatkan bahwa seluruh segmen tidak mencapai standar ALARP (as low as reasonably practicable), sehingga diperlukan strategi tindakan untuk menurunkan tingkat risiko. Setelah dilakukan penggunaan inhibitor korosi dengan efektivitas yang lebih tinggi dan proses cleaning pigging secara teratur, tercapai tingkat risiko yang memenuhi standar ALARP untuk seluruh segmen dengan menggunakan metode recommended practice API 581, serta untuk segmen 1 dan 3 dengan menggunakan metode indeks. Namun, pada segmen 2 dengan metode indeks, masih dihasilkan tingkat risiko yang belum memenuhi standar ALARP, yaitu berada pada kategori not tolerable.