digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_ELISA RAHAYU
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi

Bioremediasi merupakan salah satu upaya pemulihan lingkungan tanah terkontaminasi minyak bumi yang dinilai paling ekonomis dan sederhana. Dalam upaya meningkatkan efisiensi penyisihan minyak bumi yang diukur dalam total petroleum hydrocarbon (TPH), digunakan bulking agent (BA) yang dapat memengaruhi keadaan fisik, kimia, dan biologi dalam tanah. Penelitian skala laboratorium ini menggunakan sampel tanah yang bersumber dari Minas Oil Field, Riau, yang memiliki jenis tanah silty loam dan tanah artifisial dari kota Bandung. Dilakukan pemberian variasi penambahan bulking agent dengan bahan lainnya yaitu pupuk dan surfaktan, dengan pengolahan dengan teknik landfarming pada seluruh variasi untuk dapat ditentukan variasi terbaik dalam menyisihkan TPH. Pengamatan bioremediasi dilakukan dalam jangka waktu 8 minggu dengan pengukuran parameter meliputi suhu, pH, kadar air, jumlah koloni bakteri dalam total plate count (TPC), kadar minyak bumi (TPH), nitrogen, dan fosfat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi penyisihan TPH tertinggi terjadi untuk tanah dengan campuran BA berupa serbuk kayu, augmentasi bakteri, dan pupuk, dengan persentase penyisihan 96,68% untuk reaktor seri A dan 98,65% untuk reaktor seri B. Sementara itu, efisiensi penyisihan TPH terendah terjadi pada reaktor dengan campuran BA serbuk kayu, augmentasi bakteri, dan surfaktan Tween 80, dengan persentase penyisihan 28,21% untuk reaktor seri A dan 37,42% untuk reaktor seri B. Berdasarkan pemenuhan baku mutu Permen LHK No. 6 Tahun 2021, variasi terbaik diperoleh pada reaktor dengan augmentasi bakteri tanpa bulking agent dan bahan lainnya karena lebih ekonomis. Pada penelitian ini, dibuktikan bahwa reaktor dengan penambahan BA dapat meningkatkan kadar air jumlah bakteri dalam tanah jika dibandingkan dengan reaktor tanpa BA. Namun, efisiensi penyisihan TPH dan laju degradasi untuk reaktor dengan BA lebih rendah daripada reaktor tanpa BA, sehingga BA tidak berpengaruh pada peningkatan penyisihan TPH dalam tanah.