Muara sungai merupakan lokasi terjadinya pertemuan antara air sungai dan air laut
yang merupakan ekosistem perairan yang kompleks. Kegiatan manusia disekitar
badan air dapat memberikan pengaruh terhadap kualitas air sungai yang nantinya
dapat berpengaruh terhadap kualitas perairan di muara sungai dan perairan pesisir.
Salah satu parameter kualitas air adalah parameter fisik berupa padatan tersuspensi
total (total suspended solids/TSS). TSS dapat terdiri dari bahan organik, anorganik
dan sedimen yang tersuspensi di dalam badan air. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk membuat simulasi model yang dapat menggambarkan arah sebaran TSS dari
muara sungai hingga masuk ke dalam perairan pesisir. Simulasi model dilakukan
dengan menggunakan perangkat lunak pemodelan hidrodinamika Delft3D. Hasil uji
TSS kemudian digunakan sebagai input model dan validasi model serta akan
dibandingkan dengan nilai baku mutu TSS. Dibuat 3 skenario simulasi, yaitu input
TSS 1000 mg/L, 154 mg/L dan 5 mg/L yang dijalankan selama 1 bulan (01 Februari
– 28 Februari 2023). Skenario 2 model divalidasi dengan hasil uji sampel TSS hari
ke- 1 dan skenario 3 model divalidasi dengan hasil uji sampel TSS hari ke- 2.
Validasi model menunjukkan nilai korelasi R2 = 0,3144 dan 0,2968 serta nilai
RMSE = 12,151 mg/L dan 55,673 mg/L. Hasil simulasi model pada ketiga skenario
menunjukkan bahwa sebaran TSS tidak dipengaruhi oleh konsentrasi TSS, tetapi
dipengaruhi oleh pasang surut dan kecepatan arus di perairan pesisir. Hasil
pencuplikan pada tanggal 20 Februari 2023 menunjukkan pola sebaran TSS
bergerak ke arah utara dari muara pada saat pasang tertinggi dengan kecepatan arus
0,15 – 0,3 m/detik. Sementara pada saat surut terendah, pola sebaran TSS bergerak
ke arah selatan dari muara dengan kecepatan arus 0,3 – 0,5 m/detik. Perbandingan
hasil uji TSS dengan baku mutu menunjukkan bahwa sampel hari ke- 1 melebihi
Baku Mutu Air Laut (BMAL) dan Baku Mutu Air Sungai Kelas IV, sementara
sampel hari ke- 2 memenuhi BMAL untuk wisata dan Baku Mutu Air Sungai Kelas I