digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Latar belakang: Prestasi Futsal Indonesia berada diperingkat 37 dunia. Pemahaman kebutuhan saat pertandingan menjadi sangat penting bagi peningkatan prestasi. Futsal dimainkan dalam intensitas tinggi, juga padatnya jadwal pertandingan yang membuat pemain hanya memiliki waktu istirahat yang singkat. Kebutuhan aerobik yang baik berguna untuk mempercepat pemulihan antara upaya intensitas tinggi atau bahkan setelah kelelahan. Indonesia sangat kaya akan bahan alam, diantaranya adalah kunyit dan lada hitam, yang pada umumnya digunakan sebagai ergogenic aids dalam olahraga. Kunyit dapat mempercepat proses pemulihan karena adanya kandungan antioksidan dan anti inflamasi, sedangkan lada hitam telah terbukti meningkatkan penyerapan kunyit di dalam tubuh. Tujuan: Mengukur dan menganalisis efektifitas suplemen kombinasi ekstrak kunyit (Curcuma longa L.) dan lada hitam (Piper nigrum) terhadap perubahan parameter biokimia kerusakan otot sebagai proses pemulihan dan terhadap performa fisik pemain futsal. Metode: Pada penelitian ini digunakan desain penelitian randomized, placebo-controlled. Subjek penelitian sebanyak 32 orang, dibagi menjadi dua kelompok secara acak. Sebanyak 16 orang kelompok uji dan 16 kelompok placebo. Kelompok uji mengkonsumsi suplemen kombinasi, sedangkan kelompok placebo mengkonsumsi microcrystalline cellulose. Kelompok uji mengkonsumsi ekstrak kunyit dengan kandungan 100 mg curcumin dan lada hitam yang mengandung 5 mg piperine, dengan dosis 2x/hari yang diminum siang dan malam hari. Pemain menggunakan polar heart rate (HR) monitor saat pertandingan, lalu analisis dilakukan pada pertandingan dua hari berturut-turut untuk mengamati perubahan kerusakan otot dengan creatine kinase (CK), aspartate aminotransferase (AST), dan alanine aminotransferase (ALT). Selanjutnya, performa fisik dengan countermovement jump (CMJ) dan sprint. Pengambilan data dilakukan sebanyak 6 kali, yaitu pada 7 hari sebelum pertandingan, sesaat sebelum pertandingan, 24 jam setelah pertandingan pertama, 24 jam setelah pertandingan kedua, 48 jam setelah pertandingan kedua, dan 72 jam setelah pertandingan hari kedua. Analisis statistik menggunakan one-way anova, lalu post hoc Tukey untuk perbandingan interval waktu, dan t-test untuk perbandingan antar kelompok uji dan placebo. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan pada nilai CK, serta AST dan ALT antara kelompok uji dan placebo pada 24 jam setelah pertandingan kedua. Kelompok placebo memiliki nilai CK yang lebih tinggi 342 ± 116 U/L dibandingkan dengan kelompok uji 216 ± 46 U/L pada 72 jam setelah pertandingan kedua. Nilai CK kelompok placebo masih tinggi, sedangkan kelompok uji sudah kembali ke nilai baseline. Perbandingan nilai kelompok placebo dan kelompok uji, pada 24, 48, dan 72 jam setelah pertandingan kedua secara signifikan berbeda p<0,05 (47,94 ± 4,43 vs 51,38 ± 4,99; 47,50 ± 4,17 vs 52,25 ± 5,85; dan 48,25 ± 4,10 vs 53,50 ± 3,96 cm) untuk CMJ. Selanjutnya, waktu sprint pada 24, 48, dan 72 jam setelah pertandingan pertandingan kedua (3,23 ± 0,20 vs 3,12 ± 0,14; 3,30 ± 0,20 vs 3,16 ± 0,18; dan 3,25 ± 0,18 vs 3,15 ± 0,06 detik) secara signifikan (p<0,05) berbeda, untuk kelompok placebo dan kelompok uji. Kesimpulan: Suplementasi kombinasi ekstrak kunyit dan lada hitam dapat berkontribusi pada peningkatan pemulihan dan pemeliharaan kinerja pada pemain futsal dengan jadwal kompetisi yang ketat. Sehingga kelelahan dapat dihindari, dan performa yang baik dapat terus dipertahankan.