digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pengembangan smart delivery nanocarrier mendapat banyak perhatian selama beberapa tahun ke belakang karena potensinya dalam sistem penghantaran kargo pada situs sel target yang spesifik. Aspek toksisitas, biohazard, biokompatibilitas, stabilitas, serta efektivitas produksi dalam skala besar perlu diperhatikan untuk menghasilkan nanocarrier yang bernilai tinggi. Penemuan plantderived exosome-like nanoparticles (PDEN) membuka jalan baru dalam pengembangan nanocarrier karena terbukti bersifat non-toksik, non-imunogenik, menghambat akumulasi ROS, melewati berbagai barrier biologis, menurunkan resiko inflamasi, dan memiliki potensi cellular uptake yang baik terhadap sel target. Kualitas dan keseragaman PDEN sangat bergantung pada teknik isolasi yang dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengkarakterisasi PDEN dari buah pepaya (Carica papaya L.), menganalisis kandungan senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya, serta menganalisis potensi internalisasinya. Proses isolasi dilakukan menggunakan teknik sentrifugasi diferensial yang dimodifikasi dengan pengaplikasian enzim pectolyase 0, 10, 20, 30, 40, 50, 75, dan 100 ppm; PEG 5%, 10%, dan 15%; NaCl 0,1 M, 0,2 M, dan 0,5 M; serta variabel kematangan buah dan pengenceran filtrat. Untuk mengetahui karakteristik, kualitas, dan stabilitas penyimpanan isolat PDEN yang diperoleh, dilakukan analisis partikel menggunakan dynamic light scattering, pencitraan TEM, analisis GC-MS, pengestimasian TPC, serta uji DPPH. Aspek fungsionalitas PDEN diuji melalui analisis cellular uptake terhadap kultur sel makrofag mencit RAW 264.7 yang diamati menggunakan mikroskop confocal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa purifikasi PDEN pepaya menggunakan teknik sentrifugasi diferensial paling optimal dilakukan terhadap buah pepaya matang dengan kombinasi penambahan PEG 15% dari stok PEG 50%, NaCl 0,2 M, dan 30 ppm pectolyase, menghasilkan ukuran Z-average partikel 155,3 ± 1,3 nm dan PI 0,352 ± 0,014. Penyimpanan PDEN pepaya pada suhu -20? menunjukkan perubahan ukuran yang signifikan pada minggu ke-3 menjadi 163,4 ± 1,474 nm dengan nilai signifikansi 0,0001 untuk p<0,05. Estimasi TPC terhadap seluruh usia PDEN pepaya tidak menunjukkan perubahan yang signifikan, sementara aktivitas antioksidan dengan uji DPPH menunjukkan perubahan yang signifikan pada minggu kedua, masing-masing dengan nilai p<0,05. Analisis GC-MS menunjukkan PDEN pepaya mengandung banyak senyawa bioaktif yang berpotensi dalam ranah terapeutik antara lain DDMP, Methyl 5,12-Octadecadienoate, Methyl 9-cis,11-trans-octadecadienoate, Pterin-6- carboxylic acid, phenol, DHAP, 4-Benzofuranone,6,7-dihydro-3,6-dimethyl, N-hexadecanoic acid, 2- Oxopropionamide, 10,13-Octadecadienoic acid, 11-Octadecenoic acid, piperazine, 5-HMF, sitosterol, stigmasterol, campesterol, dan lain-lain. Uji cellular uptake PDEN pepaya pada kultur sel makrofag RAW 264.7 menunjukkan PDEN pepaya berusia 0 dan 4 minggu dapat terinternalisasi dengan baik pada waktu inkubasi 4 jam. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa PDEN pepaya memiliki potensi dalam pengembangan nanocarrier, baik ditinjau dari ukuran partikel, stabilitas penyimpanan, bioactive content, serta kemampuan terinternalisasinya pada kultur sel makrofag RAW 264.7.