digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Levofloksasin merupakan antibiotik yang tidak stabil terhadap cahaya. Ketoprofen merupakan antiinflamasi nonsteroid yang praktis tidak larut dalam air. Penelitian ini membuat garam levofloksasin-ketoprofen (LK) yang diharapkan mampu meningkatkan stabilitas levofloksasin terhadap cahaya dan kelarutan ketoprofen. Penelitian dilakukan dengan tahap pembuatan, karakterisasi, dan pengujian kelarutan serta stabilitas. LK dibuat dalam rasio molar 1:1 dengan metode solvent drop grinding. LK dikarakterisasi menggunakan instrumen elektrotermal, PXRD, FTIR, dan H-NMR. Kemudian, LK ditetapkan kelarutannya dalam pelarut akuades pH 7,0; dapar fosfat pH 6,8 dan pH 7,4, dengan metode spektrofotometri UV derivatif, serta diuji stabilitasnya dengan mengamatinya selama empat minggu dalam kondisi pengujian dan ditetapkan kadarnya dengan spektrofotometri UV. Perbedaan struktur LK yang mengindikasikan terbentuknya fasa padat baru ditunjukkan oleh perbedaan titik leleh dan pola difraksi antara LK dan campuran fisiknya. Pembentukan garam ditunjukkan dari spektrum IR yang menunjukkan adanya protonasi pada gugus piperazin levofloksasin dan transfer proton dari ketoprofen. Hal tersebut diperkuat dengan spektrum H-NMR yang menunjukkan protonasi pada gugus piperazin levofloksasin. Berdasarkan pengujian, kelarutan levofloksasin dalam LK menurun sekitar 1,3 hingga 7,7 kali lipat dalam pelarut, sedangkan kelarutan ketoprofen dalam LK meningkat ratusan kali lipat. LK teramati stabil secara visual dan penurunan kadar levofloksasin dalam LK 6,8 kali lebih rendah dibanding levofloksasin tunggal. Dengan demikian, pembentukan LK meningkatkan stabilitas levofloksasin serta kelarutan ketoprofen.