digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Farianda Yubi Eka Putra
PUBLIC Irwan Sofiyan

Hilir Sungai Bekasi terletak pada topografi yang cenderung datar, dimana lebih dari 80% kemiringan lereng Hilir Sungai Bekasi kurang dari 8%. Lokasi penelitian ini berada pada hilir sungai Bekasi yang letaknya berada setelah bendung Bekasi dan berbatasan dengan pertemuan Sungai Cikarang Bekasi Laut (CBL). Pada ruas sepanjang 6,1 km dilakukan Pembangunan tanggul berupa Retaining Wall dari beton untuk penahan banjir agar tidak meluap ke kiri dan kanan Sungai. Karena beberapa faktor diatas, lokasi kiri dan kanan Hilir Sungai Bekasi sering mengalami banjir. Untuk menganalisis penyebab banjir yang terjadi di Hilir Sungai Bekasi, maka harus dilakukan tinjauan analisis pasang surut laut, karena Hilir Sungai Bekasi berbatasan langsung dengan pertemuan Sungai CBL , dengan jarak 10 Km kearah hilir langsung bermuara ke laut. Studi ini memiliki beberapa tujuan, pertama menganalisis sejauh mana pasang surut masuk ke Sungai Bekasi. Kedua menganalisis perubahan area genangan banjir yang terjadi sebelum dan sesudah Pembangunan retaining wall, serta memodelkan sedimentasi yang terjadi pada wilayah penelitian. Dari penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan oleh pihak berwenang terkait. Metode yang dilakukan pada penelitian ini, pengumpulan data sekunder dan data primer. Data ini digunakan sebagai bahan input ke aplikasi HEC-RAS untuk dilakukan pemodelan pasang-surut dengan Least Square, pemodelan Banjir dan sediemntasi dengan Q25. Pemodelan Data pasang setelah diikatkan ke LWL didapat HWL 1,40 m, MSL 0,70 m. Kemudian, dari data hujan dan debit dilakukan anlisis hidrologi dan didapat debit rencana dengan Q25 362,96 m3/dtk. Dilakukan pemodelan dengan 4 skenario, yakni Banjir dengan tanggul berupa Retaining Wall dan tanpa tanggul, kemudian sedimen dengan tangul dan tanpa tanggul. Hasil pemodelan menunjukkan tidak ada pasang surut saat debit banjir Q25 362,96 m3/dtk, Terjadi genangan banjir kondisi eksisting mencapai 1,7 meter, namun setelah dilakukan Pembangunan Retaining Wall tidak terjadi genangan sama sekali. Pemodelan sedimentasi cenderung erosi di bagian hulu penelitian dan sedimentasi di hilir penelitian berkisar 1-2 meter. Rekomendasi teknis berupa Pembangunan Krib sebagai pengatur arah aliran, dan pemeliharaan sungai secara berkala.