digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Edgari Idwan Suhada
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi serta suku dan budaya yang sangat beragam. Sebagian besar dari masyarakat adat di Indonesia memiliki ketergantungan yang cukup tinggi terhadap sumber daya alam dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan keragaman suku dan ketergantungan terhadap tumbuhan, Indonesia memiliki potensi yang tinggi sebagai tempat untuk mengkaji etnobotani. Desa Cihanjawar merupakan desa yang terletak di Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Salah satu keunikan masyarakat Desa Cihanjawar adalah telah lama memanfaatkan tumbuhan kalingsir sebagai bahan untuk membuat minuman teh. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pemanfaatan tumbuhan kalingsir sebagai bahan minuman teh yang dikonsumsi masyarakat Desa Cihanjawar melalui pendekatan etnobotani. Metode penelitian terdiri dari wawancara, identifikasi tumbuhan kalingsir, dan analisis metabolit sekunder pada daun dan bunga tumbuhan kalingsir dengan menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS). Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terhadap 12 orang secara semi-terstruktur dengan penentuan populasi dan sampel menggunakan purposive sampling. Identifikasi kalingsir dilakukan di Herbarium Bandungense untuk memvalidasi nama ilmiah kalingsir. Analisis GC-MS dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada daun dan bunga kalingsir. Hasil wawancara terhadap informan menunjukkan bahwa masyarakat Desa Cihanjawar memanfaatkan kalingsir sebagai bahan minuman teh karena memiliki wangi pada bagian daun dan bunga serta beberapa manfaat atau khasiat yang dirasakan masyarakat yang telah meminumnya, di antaranya mengobati pegal dan masalah buang air kecil. Hasil identifikasi di Herbarium Bandungense menyatakan bahwa tumbuhan kalingsir adalah Ocimum gratissimum L. dari suku (famili) Lamiaceae. Bagian tumbuhan kalingsir yang biasa dimanfaatkan adalah daun serta bunga yang umumnya diseduh bersamaan dengan daun teh (Camellia sinensis (L.) Kuntze). Berdasarkan analisis GC-MS, ditemukan senyawa metabolit sekunder berupa eugenol (pada bunga dan daun kalingsir) dan fitol (pada daun kalingsir). Kedua senyawa tersebut merupakan metabolit sekunder dari golongan terpenoid (fitol) dan fenol (eugenol) yang telah banyak diteliti memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan.