digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tumbuhan obat merupakan salah satu sumber daya hayati yang melimpah di Indonesia. Diperkirakan kurang lebih 6000 spesies tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat-obatan. Namun, pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat Indonesia masih sebatas penggunaan pribadi saja dan pengetahuannya diwariskan secara turun menurun melalui mulut ke mulut. Dokumentasi penggunaan tanaman obat melalui studi etnobotani menyediakan informasi untuk pengembangan obat dan konservasi tumbuhan. Pada penelitian ini dilakukan dokumentasi pengetahuan pemanfaatan tumbuhan obat pada Masyarakat Desa Bulu Mario, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September 2022. Metode pengumpulan data tumbuhan obat dilakukan dengan metode wawancara pada 92 informan yang dipilih menggunakan metode snowball sampling. Selanjutnya dilakukan juga pengumpulan data terkait strategi pemanfaatan tumbuhan obat melalui studi literatur dan wawancara semi terstruktur kepada empat ahli di bidang tumbuhan obat yang dipilih melalui metode purposive sampling. Data tersebut selanjutnya menjadi referensi untuk membuat skema pemanfaatan tumbuhan obat yang ditemukan. Hasil penelitian menemukan bahwa masyarakat Desa Bulu Mario, Sipirok telah menggunakan 38 spesies tumbuhan sebagai obat yang berasal dari 23 famili. Spesies tumbuhan tersebut digunakan untuk mengobati penyakit dari 14 kategori penyakit berdasarkan ICD-11 dengan penggunaan terbanyak untuk mengobati kategori penyakit pada sistem pencernaan (sembilan spesies). Bagian tumbuhan obat yang dimanfaatkan berasal dari delapan bagian dengan penggunaan terbanyak pada bagian daun (51,28%). Cara pengolahan tumbuhan obat dilakukan dengan tujuh cara berbeda dengan merebus (41,86%) sebagai cara pengolahan yang paling tinggi. Dengan menggunakan perhitungan Species Use Value (SUV) dan pertimbangan dari ahli didapatkan tiga spesies tumbuhan potensial yaitu Scurrula ferruginea (Jack) Danser, Acorus calamus L., dan Ampelocissus filipes Planch. Selanjutnya dikembangkan empat skenario yang memungkinkan untuk pemanfaatan tanaman obat dengan fokus khusus pada tiga spesies yang teridentifikasi. Keempat skenario tersebut meliputi: pemanfaatan lokal, industri rumahan, bioprospecting, dan industri skala besar.