Tumbuhan obat merupakan salah satu sumber daya hayati yang melimpah di
Indonesia. Diperkirakan kurang lebih 6000 spesies tumbuhan yang dapat digunakan
sebagai obat-obatan. Namun, pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat
Indonesia masih sebatas penggunaan pribadi saja dan pengetahuannya diwariskan
secara turun menurun melalui mulut ke mulut. Dokumentasi penggunaan tanaman
obat melalui studi etnobotani menyediakan informasi untuk pengembangan obat
dan konservasi tumbuhan. Pada penelitian ini dilakukan dokumentasi pengetahuan
pemanfaatan tumbuhan obat pada Masyarakat Desa Bulu Mario, Kecamatan
Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Agustus-September 2022. Metode pengumpulan data
tumbuhan obat dilakukan dengan metode wawancara pada 92 informan yang dipilih
menggunakan metode snowball sampling. Selanjutnya dilakukan juga
pengumpulan data terkait strategi pemanfaatan tumbuhan obat melalui studi
literatur dan wawancara semi terstruktur kepada empat ahli di bidang tumbuhan
obat yang dipilih melalui metode purposive sampling. Data tersebut selanjutnya
menjadi referensi untuk membuat skema pemanfaatan tumbuhan obat yang
ditemukan. Hasil penelitian menemukan bahwa masyarakat Desa Bulu Mario,
Sipirok telah menggunakan 38 spesies tumbuhan sebagai obat yang berasal dari 23
famili. Spesies tumbuhan tersebut digunakan untuk mengobati penyakit dari 14
kategori penyakit berdasarkan ICD-11 dengan penggunaan terbanyak untuk
mengobati kategori penyakit pada sistem pencernaan (sembilan spesies). Bagian
tumbuhan obat yang dimanfaatkan berasal dari delapan bagian dengan penggunaan
terbanyak pada bagian daun (51,28%). Cara pengolahan tumbuhan obat dilakukan
dengan tujuh cara berbeda dengan merebus (41,86%) sebagai cara pengolahan yang
paling tinggi. Dengan menggunakan perhitungan Species Use Value (SUV) dan
pertimbangan dari ahli didapatkan tiga spesies tumbuhan potensial yaitu Scurrula
ferruginea (Jack) Danser, Acorus calamus L., dan Ampelocissus filipes Planch.
Selanjutnya dikembangkan empat skenario yang memungkinkan untuk
pemanfaatan tanaman obat dengan fokus khusus pada tiga spesies yang
teridentifikasi. Keempat skenario tersebut meliputi: pemanfaatan lokal, industri
rumahan, bioprospecting, dan industri skala besar.